“Untuk dokumentasi, apa yang disampaiakan ke pusat ternyata Kota Pariaman cukup bagus dan masuk 6 besar. Oleh sebab itu, kita tertarik untuk melakukan verifikasi untuk memastikan apakah yang ada didokumen tersebut, sesuai dengan yang ada dilapangan. Ternyata dilihat dari implementasi yang ada dilapangan, untuk hasilnya ditunggu dulu dari pemerintah pusat”, terangnya.
Sarjono juga menambahkan dalam menuju pasar berbasis pariwisata, tentu saja tidak hanya ditangani satu OPD saja tetapi melibatkan seluruh OPD. Makanya, harus adanya koloborasi pentahelik baik OPD, masyarakat, komunitas dan stakeholder lainnya.
“Hasil pengujian tentunya menjadi utama dalam penilain dari BPOM, tetapi pengujian tidak bisa dilaksanakan dengan baik hanya diserahkan kepada BPOM saja tetapi harus ada partisipasi komunitas. Apabila ada yang tidak baik, komunitas ikut dalam pengawasan dan selanjutnya dilaporkan kepada BPOM”, tukasnya. (agus)