AGAM ,- Bencana banjir lahar dingin gunung Marapi Singgalang yang menelan korban meninggal 50 orang warga Agam, Tanah Datar, Padang Panjang dan Padang Pariaman telah menghancurkan dan merusak bangunan rumah, masjid dan sekolah sekolah, infrastruktur lainnya serta sawah ladang masyarakat.
Dampak bencana ini begitu besar dan luas, pemerintah baik propinsi maupun kabupaten kota yang terdampak langsung seperti Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang mengarah aparat dan relawan untuk melakukan pembersihan lumpur dan material lainnya dari rumah dan lingkungan tempat tinggal warga di kecamatan terdampak.
Selain aparat pemerintah dan relawan relawan bencana umunya, guru guru, pelajar dan siswa siswi tampak turun tangan menjadi relawan.
Dibeberapa kecamatan seperti di IV Koto Agam, tampak anak anak berseragam sekolah SMA/SMK mungkin juga ada dari MAN, tampak bergotong royong membersihkan rumah rumah warga yang telah bergelimang lumpur.
Didampingi guru guru baik guru laki laki maupun perempuan dengan menggunakan baju dinas warna keki atau kuning keemasan bahkan guru dan murid perempuan mengenakan jilbab, tampak sibuk membersihkan rumah rumah warga dan jalan lingkungan. Tampak diantara mengangkat batu, membersihkan saluran dengan cangkul alat alat manual lainnya.
Selain membersihkan material banjir, sebagian lain siswa tampak sibuk di posko posko penerima bantuan. Di beberapa lokasi, warga dan relawan membentuk Posko penerima bantuan untuk disalurkan kepada yang berhak dan membutuhkan.
Kegiatan ini awalnya dilakukan secara spontan dan inisiatif dari beberapa sekolah di IV Kota, namun sejak kemaren Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Drs. H. Barlius MM mengedarkan instruksi melalui grup WA yang isinya memerintahkan setiap sekolah SMA/SMK di bawah koordinasi Cabang Dinas (Cabdin) Wilayah 1 dan 4, agar mengerahkan siswa laki laki dan guru pendamping untuk membantu membersihkan rumah rumah warga yang terdampak banjir Marapi Singgalang
“Berhubung besarnya dampak dari bencana banjir bandang lahar dingin kemaren, diharapkan para kepsek mengerahkan para siswa laki2 membantu membersihkan rumah warga terdampak. Ini sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila.
Pelaksanaan intrstruksi ini dilaporkan oleh kepsek kepada kadisdik via Kacabdin melalui GWA ini.” tulis Barlius.
Kapala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah 4 Drs.Syafruddin langsung rapat dengan 60 Kepala Sekolah wilayah Payakumbuh, 50 Kota dan Tanah Datar.
“Kami mendirikan Posko bantuan dan Dapur Umum di 5 titik di Tanah Datar setiap hari setiap sekolah utus 20 siswa bergantian untuk ikut membantu membersihkan rumah warga terdampak ” kata Syafruddin (M.Khudri).