PAYAKUMBUH – Ketika masalah sampah di Payakumbuh belum teratasi, saat itulah pemerintah kota setempat dan PT Semen Padang membahas solusi terbaik, Rabu (3/7).
Pj Walikota Payakumbuh Suprayitno di rumah dinasnya memang membeberkan kondisi sampah kota kepada Dirut Semen Padang Indrieffouny Indra yang datang berkunjung.
Sampah kota merupakan problem serius di hampir semua kota di Indonesia. Di Cilacap telah ada mesin pembuat keripik sampah atau resufe derived fuel (rdf). Hasilnya untuk bahan bakar semen. Menurut Dirut Arif, Semen Padang bisa menerima sampah terseleksi dari pemerintah kota. Bahkan saat ini ada program Nabuang Sampah yang dibuat perusahaannya.
Suprayitno yang alumni SMA 1 Padang itu, menyebut, perlu segera ditindaklanjuti kerjasama dengan Semen Padang untuk mengatasi sampah kota.
Payakumbuh menghasilkan sampah 80 ton per hari. Sebelumnya telah ada MoU Semen Padang dengan semua bupati dan walikota tentang aspek pembangunan daerah.
Pada kesempatan itu, walikota agak risau jika tol siap tentu Payakumbuh akan dilewati saja. Tapi, ia yakin sayap tol untuk Payakumbuh pasti ada, sehingga pemakai jalan tol akan exit dan menuju kota galamai itu untuk menikmati kuliner.
Komisaris Semen Padang, Khairul Jasmi dalam pertemuan itu menyarankan agar pemko berupaya ke pihak terkait, untuk reaktiviasi rel kereta api dari Piladang sampai ujung rel di Limbang. Jika itu terjadi maka, wisata di Payakumbuh bakal tak tertirukan.
“Dulu ada dua keistimewaan Payakumbuh, rel dan sepeda ontel,” kata KJ.
Pembicaraan walikota dan petinggi Semen Padang itu juga menukik pada keikutsertaan BUMN itu menata kota, misal taman-taman. Tentu saja juga bisnis semen sebagai produk perseroan.
Pj. Walikota Payakumbuh,Suprayitno menerima Indrieffouny Indra dan Khairul Jasmi dalam suasana santai.
Silaturahmi itu juga dihadiri Ka Dept. Komunikasi Hukum Semen Padang, Iskandar Zulkarnain Lubis, Asisten I Dafrul Pasi, Asisten II Elzadaswarman, Asisten III Ifon Satria Chan dan Bappeda Kota Payakumbuh. (Bule)