PAYAKUMBUH – Kota Payakumbuh dalam beberapa waktu belakangan dikejutkan dengan keberadaan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual (LGBT). Permasalahan itu mengemuka, utamanya di media sosial (medsos), setelah salah satu akun seorang netizen memposting keberadaan LGBT di Payakumbuh.
Walikota Riza Falepi, juga turut berkomentar terkait persoalan itu, melalui akun medsos resmi miliknya. Bahkan, walikota yang dihubungi Singgalang, Minggu (21/10), mengatakan, dirinya juga sempat menanggapi postingan salah seorang netizen, yang menyorot keberadaan bencong yang kembali beroperasi di Kota Payakumbuh. Dikatakan walikota, terkait keberadaan bencong itu, pihaknya sudah sering mengadakan razia Satpol PP. Akan tetapi, upaya tersebut tidak serta merta mampu menghilangkan perilaku menyimpang tersebut.
“Dalam waktu dekat kita akan menghimpun seluruh elemen masyarakat Payakumbuh untuk membuat aksi nyata, dalam upaya mencegah berkembangnya LGBT di Payakumbuh. Salah satunya melalui deklarasi bersama Anti LGBT. Insya Allah dalam waktu dekat deklarasi itu akan kita laksanakan,” ujarnya.
Rencana walikota ini mendapat dukungan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Payakumbuh, Asril Syamsu. Ditemui terpisah, di Masjid Ansharullah Payakumbuh, Asril mengaku mendukung penuh rencana walikota Payakumbuh tersebut. Menurutnya, selain dilarang agama, aktivitas LGBT juga bertentangan dengan adat istiadat di Minangkabau. (bule)