Pasaman-Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di Pasaman dimakamkan. Pasien dimakamkan seperti pemakaman jenazah pada umumnya. Tidak serupa penanganan SOP Covid-19.
Hal ini dikarenakan, pihak keluarga meyakini pasien yang merupakan warga Katimahar, Kecamatan Panti ini, meninggal karena sakit tetanus yang dideritanya.
“Tadi jenazahnya sudah dibawa pulang oleh keluarga dan sudah dikebumikan,” kata Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.
Diakui bupati, pasien ini memang sebelumnya berstatus ODP, sebab ia baru pulang dari Jambi. Lalu, 10 April kemarin, ia masuk dan dirawat di ruang isolasi RSUD Lubuk Sikaping.
“Kata keluarga, jauh sebelum pandemi corona, pasien memang sering sakit-sakitan atas penyakit yang dideritanya. Makanya, keluarga meyakini pasien meninggal buka karena corona,” kata bupati.
Perihal hasil labor atas tes terpapar corona yang belum keluar, Bupati Yusuf menegaskan, untuk rekap medisnya, pasien diduga kuat negatif corona.
“Hasil rontgen paru-parunya tidak ada peradangan atau semacamnya, rapid test juga negatif. Jadi tidak perlu kita perdebatkan atau menyebar informasi yang salah dalam kasus ini,” kata Bupati Yusuf.
Hal ini juga dipertegas Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Yong Marzuhaiki. Data tim medis yang menangani pasien, memang diduga kuat pasien meninggal karena penyakit bawaan.
“Pasien ini memang sakit tetanus. Hasil rontgenya pun aman, rapid test aman. Makanya, dikebumikan seperti jenazah pada umumnya oleh keluarga,” kata Yong.
Meski begitu, Yong mengakui, pihaknya masih menunggu hasil labor keluar. Untuk antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (202)