MADINAH – Matahari belum muncul. Segerombolan jemaah umrah asal Indonesia yang baru menunaikan sholat subuh di Masjid Nabaw i, Madinah, Rabu (1/11), disambut hangat para pedagang setempat.
Aneka toko seperti toko souvenir, busana, money changer, sudah buka pagi itu. Berbeda dengan toko-toko di Padang yang buja toko rata-rata pukul 10.00 WIB.
Saya, dan lima orang bapak-bapak jemaah Rindu Baitullah, Biro Perjalanan Umrah dari Padang dibuat terkejut. Salah satu pedagang yang lokasinya satu komplek dengan Hotel Al Andalus Palace menghampiri kami dan mengatakan,”Jokowi-Jokowi!!”
Saya pikir Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sedang melawat Ke Madinah. Tapi, lambaian tangan si pedagang pria mengarah pada kami. Olala, jemaah umrah dari Indonesia dinamai Jokowi oleh si pedagang.
Rupanya, menurut Zul Arif, 66, satu satu jemaah umrah yang ikut nimbrung nyantai di depan parkiran hotel tempat kami menginap tersebu bilang, nama Jokowi sangat populer di Arab Saudi.
Benar, nama Jokowi rupanya sudah lama dikenal di Arab Saudi. Di Negeri Petro Dolar itu, Presiden Jokowi itu dikenal juga sebagai kata ganti mata uang Indonesia, yakni Rupiah.
Si pedagang asli orang Madinah yang memanggil kami Jokowi itu pun menghampiri kami. Karena kami tak juga singgah di toko cinderamata. Ia cukup fasih berbahasa Indonesia.”Jokowi silakan masuk,” katanya sembari menepuk-nepuk bahu saya.
“Nama saya Presiden SBY,” kata saya.
Dia pun bingung saya kerjain. “SBY itu singkatannya Soesilo Babini Yessi. Yessi itu nama istri saya,” terang saya.
Tertawalah bapak-bapak itu, si pedagang juga tertawa.
Si pedagang lantas mengajak kami masuk ke tokonya, dan kami bilang nanti saja karena kami tinggal di Hotel Andalus.
Sepertinya, pedagang Arab pada umumnya sangat familiar dengan orang Indonesia yang hobi berbelanja. Da tak sungkan-sungkan mereka memeluk calon langganannya
Mereka bertanya asal usul jemaah umrah. Jika berasal dari Indonesia spontan saja si pedagang berbahasa Indonesia dan menebar rasa persahabatan.