Agam  

Pedagang Kecil di GOR Lubuk Basung: Hanya Sekadar Cari Biaya Makan Sehari-hari 

Pedagang di GOR Lubuk Basung

LUBUK BASUNG -Aktifitas sekitar Gedung Olah raga (GOR) Padang Baru Lubuk Basung sejak beberapa tahun terakhir makin banyak. Di sekitar GOR itu telah dibangun lapangan basket, lapangan bola voli, lapangan sepak bola dan lintasan atletik.

Beragam aktifitas meramaikan GOR itu dan sekitarnya. Selain aktifitas olah raga dan latihan bela diri seperti silat, karate,tae kwondo dan joging mengitari lapangan sepakbola. GOR yang dibangun zaman bupati Aristo Munandar itu juga sering diramaikan dengan acara acara baik yang digelar Pemda Agam seperti vaksin, pelantikan pejabat dan ASN juga acara yang digelar masyarakat seperti baralek dan lain sebagainya.

Tentu saja aktifitas aktifitas itu menghadirkan keramaian. Keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh pedagang pedagang kecil sekedar mencari biaya makan sehari hari. Belasan atau mungkin puluhan pedagang mencoba mengais reseki disana. Mereka mendirikan kios kios dan warung warung kecil disusun rapi di sebagian trotoar bahagian timur GOR.

Sejauh ini kehadiran pedagang pedagang itu belum mengganggu kepentingan umum lainnya seperti pejalan kaki dan pemakai jalan raya lainnya. Karena itu belum ada tindakan penertiban yang dilakukan oleh Pemkab Agam.

Namun para pedagang itu mengaku siap diatur dan dibina oleh pemerintah setempat. Susi (36) salah seorang pedagang makanan dan minuman ringan mengaku siap diarah dan diatur oleh pemerintah.

“Kami siap dibina, mau mematuhi ketentuan dari pemerintah, sebab kami hanya sekedar mencari kebutuhan sehari hari disini” kata Susi.

Susi mengaku sudah dua tahun menggalas di sekitar GOR itu. “Alhamdulillah ada rezeki kami disini, rata rata kami dapat omset penjualan Rp.500.000 sehari, jadi kan bisa dikira berapa keuntungan yang kami raih” kata Susi.

Susi mengaku selalu menjaga kebersihan di sekitar lokasi dia berjualan. “Insya Allah kebersihan kami jaga , sampah kami dibersihkan ” ujarnya.

Sejauh ini Susi menyebutkan belum ada aturan atau pembinaan dari Pemda Agam.”Kami ingin dibina dan diarahkan, bahkan kami bersedia bayar retribusi ” kata Susi (M.Khudri)