PADANG – Pedagang kaki lima (PKL) di seputaran Pasar Raya Barat menolak penutupan pasar yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko), Senin (11/5).
Rencana penutupan pasar raya ini upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di klaster pasar raya.
Pantauan di lapangan, terlihat armada dinas pemadam kebakaran yang sudah di lokasi untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan, ditolak pedagang. Sebab PKL yang berada di sana menolak untuk menutup lapak mereka.
“Kami sudah satu bulan lebih tidak berdagang, pedagang sudah menjerit, pemerintah acuh tak acuh saja,” kata Ketua Koperasi Bersama Pedagang Kaki Lima Pasar Raya, Idman.
Idman mengatakan, saat ini pedagang tidak memiliki pilihan selain kembali berdagang, agar dapur tetap mengepul. Karena sejak pandemi Covid-19, hampir satu bulan tidak berdagang.
“Sekarang ditutup pasar, mau makan apa kami, sebab selama ini kami sudah menderita. Tolonglah pemerintah, bukan berarti kami menantang pemerintah,” ujar Idman.
Dikatakan, para PKL di pasar raya, kecewa dengan sikap Pemko Padang yang mengambil keputusan sepihak, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari pedagang.
“Pemerintah harus mencarikan solusi bagaimana masyarakat ini mencari nafkah. Mencari nafkah itu hukumnya wajib dalam agama islam,” katanya.
Terakhir Idman mengatakan, jika rencana penutupan pasar raya Padang tetap dilakukan tanpa mengajak pedagang untuk duduk bersama, pedagang akan tetap menolak dan semua elemen pasar siap bersatu.
“Kami dari seluruh elemen pasar dan pedagang toko siap bersatu, kalau pasar ditutup kami tidak menerima,”tutupnya. (deri)