LIMAPULUH KOTA-Seorang pelajar sebuah SMA di Limapuluh Kota, asal Koto Malintang, Nagari Bukik Limbuku, Kecamatan Harau, tewas setelah mengalami penganiayaan dengan brutal. Pelakunya sudah teridentifikasi dan masih diburu polisi.
“Dugaan kami, pelakunya lebih dari satu orang,” kata Kepala Kepolisian Resor 50 Kota AKBP Sri Wibowo didampingi Kasat Reskrim AKP Anton Luther, kepada Singgalang Selasa (26/11) malam.
Kapolres menyebut, korban bernama Muhammad Syawal yang berusia 16 tahun. “Korban berstatus pelajar sebuah SMA. Pertama kali, korban penuh luka dan memar, ditemukan oleh dua orang warga bernama Akmal dan Rehan.
Akmal dan Rehan yang merupakan warga Kecamatan Harau, menemukan Syawal dalam keadaan kritis. “Waktu itu, saksi melapor kepada paman korban, bernama Akmal, jika dia melihat Syawal dalam keadaan tidak sadar diri, Senin (25/11) malam.
Singkat cerita, bersama saksi dan pamannya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh. “Dari olah TKP kami menemukan fakta, jika korban sempat mengakui, jika dia didatangi dua orang pria sebelum kejadian. Nah, kedua orang ini menanyakan kepada korban, apa benar dia ada selisih paham dengan familinya,” kata Kasat Reskrim.
Naas, kondisi korban yang mengalami penganiayaan hebat, membuat pelajar SMA itu menghembuskan nafas terakhir di RSUD Adnan WD. “Jadi, korban meninggal dunia di rumah sakit dan tadi sudah dikebumikan,” tutur sejumlah warga.
Kepolisian memastikan, sudah mengidentifikasi terduga pelaku. “Kami akan buru, akan kami kejar, sehingga kita tahu, apa motif dari penganiyaan yang menghilangkan nyawa orang lain ini,” demikian Kasatreskrim Anton Luther. (208)