BUKITTINGGI – Leterasi keuangan sangat penting dipahami oleh para pelaku UMKM, karena dengan memahami dan menguasai leterasi keuangan itu para pelaku UMKM akan dapat mengelola usahanya dengan baik, efektif dan efesien, sehingga para pelaku UMKM itu dapat mengelola usaha itu secara maksimal.
Hal itu disampaikan Presiden Genpro Chapter Agam dan Owner Jati Perabot, Wahid Soharto dalam acara pelatihan wirausaha yang digelar oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi di Hotel Roky Bukittinggi, Selasa ( 16/11).
Pelatihan bagi para pelaku UMKM yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi itu berlangsung selama lima hari sejak tanggal, 13 November lalu dan diikuti sebanyak 30 para pelaku UMKM di Kota Bukittinggi
Kegiatan itu memanfaatkan dana pokok pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Bukittinggi, Nur Hasra dari Fraksi PKS.
Dijelaskannya, dengan menguasai dan memahami prinsip prinsip leterasi keuangan itu, para pelaku UMKM akan terhindar dari masalah masalah keuangan.
Lemahnya pemahaman leterasi keuagan itu kadang kala justru menjadi penyebab timbulnya masalah masalah keuangan di kalangan para pelaku UMKM tersebut. Akibatnya para pelaku UMKM merasa tidak sedang atau hilang kebahagiannya dalam menjalankan usahanya, padahal secara prinsip pemahaman tentang leterasi keuangan itu sangat sederhana. Karena hanya butuh memahami prinsip prinsip dasar tentang pengelolaan keuangan.
Misalnya bagaimana cara mengelola dana kridit dan berapa nilai kridit yang bisa diambil untuk usaha tersebut. ‘Ini perlu dipahami oleh para pelaku UMKM tersebut,”tegasnya.
Selain itu dana kredit yang diambil itu jangan disalah gunakan atau dibelanjakan yang tidak sesuai dengan apa yang direncakan sebelumnya.
“Jka dana itu tidak digunakan sesuai dengan apa yang direncakan, akan dapat membebani usaha yang kita kelola, Sementara usaha kita tidak berkembang, Karena itu pentingnya pemahaman tetang pengelolaan kredit bagi pelaku UMKM tersebut,”tegasnya.
Selanjutnya, leterasi tetang pengelolaan tabungan. Bagi pelaku UMKM perlu memahami tetang pengelolaan tabungan itu.
Terkadang para pelaku UMKM itu tidak disiplin dalam menyediakan dana cadangan, pasahal dalam usaha itu perlu dana cadangan untuk pengembangan usaha, atau cadangan untuk mengantisipasi terjadinya insiden dalam usaha tersebut.
“Jika terjadi insiden seperti kecelakaan dan dananya tersedot untuk itu, sementara kita tidak punya dana cadangan tentu UMKM itu tidak bisa melakukan produksi sehingga usaha bisa menjadi macet,”tegasnya.
Terakhir pemahaman tentang investasi. Menurut Wahid, pemahaman tentang investasi itu perlu bagi UMKM, sebab dengan memahami tentang Ivestasi itu para pelaku UMKM akan dapat terhidar dari investasi Bodong.(gindo)