PASAMAN – Perumda Air Minum Tirta Saiyo terus berusaha untuk bangkit. Segala PR yang selama ini menjadi momok Perusahaan Umum Daerah (Perumda) ini satu per satu dikerjakan dan diurai akar permasalahannya.
Kini, di tangan Direktur Dedy Eka Putra, yang baru beberapa bulan dilantik, keadaan mulai membaik. Air keruh yang tiap kali sebentar dikeluhkan masyarakat mulai teratasi. Tidak ada lagi keluhan serupa. Ini sesuai pantauan di lapangan. Bahkan, beberapa lokasi yang sering menjadi masalah debit air kecil atau bahkan malam saja baru hidup, sudah diatasi. Laporan masyarakat pun langsung ditangani.
Direktur Dedy mengaku, dirinya tidak menampik, Perumda Air Minum Tirta Saiyo bisa dibilang jalan di tempat waktu ia dilantik. Kini, kondisinya ini mulai bangkit.
“Saya dilantik pada akhir September lalu. Dalam benak waktu itu, tugas pertama saya adalah menyelesaikan jaringan yang bermasalah selama ini. Sebagai bagian yang sebelumnya aktif di Pamsimas, saya begitu paham permasalahan Perumda ini,” kata Dedy.
Kini jaringan bermasalah sudah dikebut timnya untuk diperbaiki. Sehingga tunggakan pembayaran dari pelanggan yang selama ini menjadi momok perusahaan ini susah untuk bangkit pun mulai membuahkan hasil. Pemasukan meningkat, begitu juga dengan animo masyarakat yang mulai tinggi untuk membayar tagihan air tepat waktu.
“Analoginya seperti ini, pelanggan memakai air dari kita, tapi mereka kecewa dengan pelayanan dan kualitas air yang didapat. Makanya, sering terjadi tunggakan dengan alibi-alibi yang dilayangkan konsumen tentang pelayanan dan kualitas air,” kata Dedy.
“Kini, segala keluhan itu diperbaiki. Tidak ada lagi alasan konsumen untuk menunggak atau tidak bayar. Mereka senang, perusahaan pun terus bangkit,” lanjut Dedy.
Baru ini, bencana banjir akibat hujan deras yang melanda Pasaman sekitarnya, menghancurkan salah satu saluran instalasi yang ada di Kapalo Banda, Kecamatan Lubuk Sikaping. Tim pun langsung turun ke lokasi. Segala upaya dilakukan.
“Kini, kami tengah bekerja memperbaiki kepala bak penampungan yang hancur dihantam debit air sungai saat hujan deras tiga hari lalu. Bronjong baru dipasang. Saya tekankan ke tim di lapangan, meski kita bekerja di sumber air, jangan sampai mengganggu suplai air ke tengah masyarakat. Apapun caranya,” kata Dedy.
Dedy berharap, bila ada keluhan atau semacamnya yang dirasakan oleh pelanggan, mereka dapat secara langsung melaporkannya ke kantor induk atau ke kantor bagian unit terdekat di daerah masing-masing. “Saya pastikan, keluhan yang dilaporkan bakal langsung kami tangani. Ini sudah komitmen saya dengan tim jajaran untuk membawa Perumda ini lebih baik dan maju,” pungkas Dedy. (Hen)