JAKARTA– Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan keprihatinannya atas kejadian pemadaman listrik yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera dalam satu pekan terakhir. Pemadaman listrik ini telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap aktivitas usaha dan rumah tangga di berbagai daerah, termasuk Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat.
“Pemadaman listrik yang terjadi di Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung sejak awal pekan ini sangat mengganggu kehidupan masyarakat dan roda perekonomian. Gangguan penghantar listrik 150 kilovolt antara Lahat dan Bukit Asam telah memadamkan 23 gardu induk di Sumatera Selatan dan dua gardu induk di Jambi, mempengaruhi ribuan rumah tangga dan bisnis,” ujar Hj. Nevi Zuairina.
Di Sumatera Utara, pemadaman listrik bergilir terjadi hampir setiap hari sejak 30 Mei 2024, dengan durasi pemadaman rata-rata 4 jam per hari. Gangguan ini disebabkan oleh pemeliharaan rutin dan masalah teknis pada jaringan listrik. “Situasi ini mempengaruhi wilayah Medan dan Pematang Siantar, menghambat aktivitas usaha dan kehidupan sehari-hari masyarakat,” tambah Nevi.
Kondisi serupa juga terjadi di Riau, di mana overload pada jaringan listrik akibat peningkatan konsumsi dan suhu tinggi menyebabkan pemadaman bergilir di beberapa kota besar seperti Pekanbaru. “Pemadaman listrik dengan durasi 2-3 jam per hari sangat mengganggu, terutama bagi pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada listrik untuk operasional sehari-hari,” kata Nevi.
Di Sumatera Barat, pemadaman listrik bergilir berlangsung dari 1 hingga 5 Juni 2024, dengan durasi pemadaman rata-rata 3-4 jam per hari. Pemadaman ini disebabkan oleh kerusakan pada beberapa transmisi utama dan pembangkit listrik. “Kota Padang dan Bukittinggi adalah beberapa daerah yang paling terdampak. Pemadaman ini sangat mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat,” lanjutnya.
Kepala kantor PLN wilayah Sumatera Barat menyampaikan bahwa pelanggan PLN di Sumatera Barat terdampak gangguan kelistrikan yang menimpa jalur transmisi Lahat – Lubuk Linggau. Rekayasa kelistrikan padam secara bergiliran dilakukan untuk mengatasi gangguan ini. “Total pelanggan PLN yang terdampak sebanyak 600 ribu atau 30% dari total jumlah pelanggan PLN Sumatera Barat yang berjumlah 1.670.000,” jelasnya.
Nevi menekankan pentingnya solusi cepat dan efektif untuk menyelesaikan masalah pemadaman listrik agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal. “Saya meminta pemerintah melalui BUMN dan PLN untuk memberikan prioritas tinggi dalam menyelesaikan masalah ini. Harus ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk memastikan suplai listrik yang stabil dan dapat diandalkan bagi seluruh masyarakat di Sumatera,” tegasnya.
Selain itu, Nevi juga menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan dan terbuka antara PLN dan masyarakat. “Informasi mengenai jadwal pemadaman dan upaya perbaikan harus disampaikan dengan jelas dan tepat waktu kepada masyarakat. Ini penting agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengurangi dampak negatif dari pemadaman listrik,” tambah Nevi.
Hj. Nevi Zuairina juga mengingatkan pemerintah bahwa pemadaman listrik yang berulang kali ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga tetapi juga pada sektor usaha. “Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergantung pada listrik sangat merasakan dampak dari pemadaman ini. Banyak pelaku usaha yang mengalami kerugian karena produksi dan operasional mereka terhenti,” ujar Nevi.
Sebagai anggota DPR yang berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, Hj. Nevi Zuairina berjanji akan terus memantau perkembangan situasi ini dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan masalah pemadaman listrik dapat diselesaikan dengan cepat dan tuntas. “Kami akan terus mengawasi dan menindaklanjuti masalah ini dalam rapat-rapat komisi dan sidang DPR. Saya berharap PLN dan pemerintah dapat segera menemukan solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tutup Hj. Nevi Zuairina.
Saat ini, proses pemulihan pembangkit dan jalur transmisi tegangan 275 kV Lahat – Lubuk Linggau terus dilakukan agar dampak padam ini tidak berkepanjangan dan masyarakat Sumatera Barat dapat menikmati listrik kembali. Kepala kantor PLN wilayah Sumatera Barat memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan ini dan mengucapkan terima kasih atas doa serta dukungan masyarakat dalam pemulihan ini. rel