PARIK MALINTANG – Polemik lapangan sepakbola Sungai Abang, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman belum menemui titik terang. Rencana pemasangan pagar lapangan oleh pihak yang membeli atas suruhan Amir Hosen Datuak Mudo yang telah menjual lapangan itu, Kamis (18/10) dapat tantangan dari masyarakat.
Nyaris terjadi cakak banyak antara masyarakat Lubuk Alung dan Toboh Gadang. Puluhan polisi dari Polres Padang Pariaman dan Polsek Lubuk Alung untung cepat datang, sehingga aksi adu mulut yang sempat main tangan sejumlah oknum masyarakat itu tak berbuntut panjang. Dua pemuda Lubuk Alung yang sempat terluka dilarikan ke puskesmas dekat lapangan itu.
“Mereka minta mediasi dulu dengan masyarakat ini. Jadi pemasangan ditangguhkan,” kata Datuak Mudo menjawab Singgalang. Lapangan telah dia jual kepada masyarakat Sungai Abang juga, yang akan dijadikan tempat usaha perdagangan.
Kalau mediasi untuk menghentikan pemasangan pagar ini, tambah Datuak Mudo, dia tidak mau. Semuanya sudah jelas. “Saya sendiri yang menjual. Tak ada lagi persoalan. Jadi apa maunya masyarakat yang melarangan, saya bingung pula,” ungkapnya.
Sementara, Harry Amsar, tokoh masyarakat Sungai Abang yang dari pagi melarang orang-orang memasang pagar itu menjelaskan, kalau lapangan itu bukan sekedar kebanggaan Sungai Abang. Tetapi Lubuk Alung secara keseluruhan. “Ini marwah kita. Tempat banyak aktivitas olahraga anak muda dan seluruh sekolah yang ada. Tak bisa dilakukan pemagaran secara sepihak saja,” sebutnya.(damanhuri)