JAKARTA – Para pemain dan kreator serial terbaru Marvel Studios “She-Hulk” mengungkapkan beberapa cerita dan kesan di balik pembuatan serial tersebut, yang tayang di platform streaming Disney+ Hotstar.
Bagi aktris Tatiana Maslany, memerankan dua karakter sekaligus yakni Jennifer Walters yang merupakan seorang pengacara, dan She-Hulk yang merupakan sisi lain dari dirinya, merupakan pengalaman yang menyenangkan di karier aktingnya.
“Pergi ke ruang sidang benar-benar mengasyikkan. Dan apa yang hebat dari serial ini adalah ia memiliki semua elemen Marvel dan hal-hal kecil lainnya yang tak melupakan sisi humanis dari Jennifer dan She-Hulk,” kata Maslany dalam jumpa pers global, baru-baru ini.
Lebih lanjut, ia juga membagikan kisah beradu akting dengan Mark Ruffalo yang memerankan Hulk sekaligus Bruce Banner, yang di dalam cerita merupakan sepupu dari Jennifer.
“Naskahnya memusatkan perhatian pada dinamika yang sebenarnya. Bekerja dengan Mark juga rasanya ‘mudah’, karena kami bertingkah seperti layaknya saudara, yang kadang bertengkar, namun sangat mencintai satu sama lain. Itu seperti dinamika yang sangat mudah untuk dibawakan di depan kamera,” kenang Maslany.
Di sisi lain, sutradara dan produser eksekutif Kat Coiro mengatakan ia tertarik bergabung untuk memproduksi serial ini karena kecintaannya dengan karakter She-Hulk di komik Marvel sejak ia kecil.
“Ya, saya ingat dengan sangat jelas, menjadi seorang gadis kecil dan melihat sampul komik “She-Hulk” di tengah lautan komik dengan karakter utama laki-laki. Saya tidak tahu siapa dia atau seperti apa ceritanya, namun, saya sudah tergerak olehnya,” ungkap Coiro.
Soal pembuatan serial itu sendiri, penulis naskah sekaligus produser eksekutif Jessica Gao menambahkan, para kreator di balik “She-Hulk” ingin membawakan acara ini sebagai sajian yang ringan, lucu, namun juga tak melupakan nilai-nilai MCU di dalamnya.
Namun, Gao mengatakan, hal terpenting yang ingin disampaikan melalui serial ini adalah bagaimana audiens ikut terlibat dalam kisah Jennifer Walters/She-Hulk dan ingat bahwa setiap manusia memiliki “pasang-surutnya” masing-masing, dan itu merupakan hal yang normal.
“Anda merasa seperti dia (Jennifer Walters/She-Hulk) menjalani kehidupan, dia memiliki pengalaman hidup, dia memiliki hubungan, dia memiliki keluarga dan dia memiliki teman… Dan dia juga bisa berubah, merasa berbeda hari ini daripada kemarin. Ini seperti orang pada umumnya yang benar-benar merasakan dan memproses sesuatu, dan memiliki pasang-surut,” jelas Gao.
Hal lain yang menyenangkan dari “She-Hulk” adalah pembawaan gaya “breaking the fourth wall” di dalamnya. Teknik ini memungkinkan karakter untuk seolah-olah berinteraksi langsung kepada penonton.
“Rasanya ringan, menyenangkan dan menyegarkan,” kata dia. (*/ant)