PADANG – Para pegiat wisata alam yang tergabung Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) mendatangi dan menyampaikan aspirasinya kepada Muhammad Zuhrizul, Calon Anggota DPR RI dari PKS Dapil Sumbar 1, akhir pekan kemarin (28/1/2024).
Ketua APGI Sumbar Andre menyampaikan dukungan ke Zuhrizul dan menitipkan aspirasi agar terwujudnya regulasi dan kelembagaan yang bisa memberdayakan para pemandu gunung yang jumlahnya ratusan di Sumbar.
Pemandu gunung sangat penting perannya dalam sektor pariwisata di Sumbar yang memiliki banyak pegunungan atau taman wisata alam. Apalagi gunung di Sumbar banyak yang aktif dan butuh standar operasional yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
Andre mencontohkan ketika terjadi letusan Marapi awal Desember 2023 lalu, dampaknya bisa diminimalisir jika pemandu gunung di Sumbar diberdayakan secara konkret dan aktif dalam bentuk kelembagaan. Apalagi mereka berpengalaman dan kompeten.
Mereka bisa mendampingi pengunjung dan mengetahui seluk beluk serta batasan yang tak boleh dilanggar ketika mendaki gunung sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Ini memerlukan regulasi di tingkat pusat dan daerah sehingga keberadaan taman wisata alam seperti pegunungan di Sumbar berdampak ekonomi bagi perekonomian masyarakat, anak-anak nagari dan mengurangi pengangguran,. Selain kelembagaan perlu adanya peningkatan kapasitas dan kompetensi,” jelas Andre.
Menurut Andre, Zuhrizul yang selama ini telah berkecimpung di sektor pariwisata dan dekat dengan para pegiat wisata adventure dan ekstrem sangat tahu betul soal itu. “Maka, kami mendoakan beliau terpilih duduk di DPR RI agar mewujudkan aspirasi kami dan wisata alam ini benar-benar berdampak ke depan,” ungkap Andre.
Merespons aspirasi tersebut, Zuhrizul sangat berterima kasih kepada pengurus dan anggota APGI Sumbar. “Sebagai orang yang ikut menginisiasi APGI, tentu aspirasi teman-teman jadi perhatian utama. Apalagi itu sangat penting dan bermanfaat ekonomis ke depan bagi masyarakat sekitar gunung-gunung yang ada di Sumbar, seperti Marapi, Singgalang, Talang Solok, Kerinci Solsel dan lainnya ke depan,” kata Zuhrizul.
Dengan adanya pemandu gunung, mereka bisa memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar dan sektor UMKM. “Mereka tidak hanya memandu mendaki. Setelah mendaki, mereka bisa memberikan referensi pusat-pusat kerajinan dan oleh-oleh yang bisa dibawa para pendaki pulang ke kampung halamannya. Apalagi banyak dari pendaki itu merupakan eksekutif dari dalam dan luar negeri. Jadi wisata alam ini akan jadi perhatian serius saya di Sumbar khususnya dan Indonesia pada umumnya agar berdampak,” kata Zuhrizul yang juga banyak gagasan menggelar iven internasional di Sumbar.
Menurut Zuhrizul, pariwisata memang sektor yang memiliki multiplier yang besar jika dipahami setta difasilitasi oleh para kepala daerah dan legislatif. Dampaknya sangat besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta pelaku pariwisata.
“Tapi, harus kita akui bahwa saat ini masih banyak kepala daerah dan legislator kita yang belum paham dan setengah hati dalam menggerakkan sektor ini. Sehingga banyak iven yang digelar tidak berdampak terhadap meningkatnya okupasi hotel, homestay, penjualan produk UMKM, dan pendapatan pelaku wisata. Nah, ini perlu kita perbaiki ke depan jika kami diberikan kepercayaan oleh masyarakat pada 14 Februari nanti, di TPS” jelas Zuhrizul. (rel)