LUBUK BASUNG – Keraguan sementara pihak tentang keseriusan Pemda Agam membangun jalur dua dari Simpang Manggopoh sampai Pasar Balai Selasa Lubuk Basung terjawab sudah. Jawabannya adalah dimulainya pekerjaan membuka pinggiran jalan dengan merobohkan beberapa bangunan yang telah diganti rugi.
“Ini pekerjaan pembangunan jalan jalur dua dari Simpang Manggopoh sampai ke Balai Selasa” ujar Aciak Mini (50) di lokasi pembangunan jalur dua di Kampung Tangah, hilir Balai Selasa Rabu (29/7) hari ini.
Apa yang dikatakan oleh Aciak Mini, dibenarkan oleh salah seorang ninik mamak Koto Tangah, Zamzami Dt. Makhudum (63). “Boleh dikatakan sudah selesai semua, hampir 100 persen pembebasan lahan untuk membangun jalan jalur dua dari Manggopoh sudah selesai, tinggal sekitar 2 persen lagi” kata Dt. Makhudum.
Pembangunan jalur dua dari Simpang Manggopoh sudah bertahun tahun direncanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sumbar tapi tidak selesai selesai. Penyebabnya adalah terkendalanya proses pembebasan jalan dan penggantian pelepasan hak tanah warga yang tanah dan bangunannya terkena pembangunan jalan itu.
Karena tidak juga ada kemajuan proses pembangunan itu, sementara jalan negara yang menghubungkan Agam dengan Pasaman makin lebar dan makin bagus, namun jalan masuk ibukota Agam makin kecil dan jelek.
Keadaan ini menjadi tantangan khusus pemerintahan Agam dibawah bupati dan wakil bupati Dr.Andriwarman dan Irwan SH Fikri. Sejak beberpa bulan lalu, kedua kepala daerah ini dibantu oleh Sekretaris Kabupaten (Sekab) yang baru, anak nagari Manggopoh Drs. Edi Busti M.Si.
Satu bulan lalu, Edi Busti mengatakan bahwa pembangunan jalur dua dari Manggopoh ke Balai Selasa segera dilaksanakan. “Pekerjaan segera dilaksanakan, Pemkab Agam sudah berduduk dengan PU Propinsi, tak ada masalah lagi, jalur dua segera dibangun” kata Edi Busti.
A. Dt. Majo Kayo sakah seorang ninik mamak Kampuang Tangah mengatakan, janji Edi Busti kini terbukti. “Memang benar itu, tak ada masalah lagi, warga dengan gembira dan senang hati menerima ganti untung pembangunan jalur dua ini, Insya Allah Kampung Tangah siap” kata Dt. Majo Kayo.
Memang ada satu atau dua orang yang belum selesai, bukan berarti mereka menolak, kata Dt.Majo Kayo. “Itu karena bahannya administrasinya terlambat, tapi mereka sudah setuju semua ” kata mantan ketua KTNA Sumbar ini.
Wali Nagari Manggopoh Ridwan Dt.Tumbijo mengatakan hal yang sama. “Secara prinsip tak ada kendala, tak ada penolakan masyarakat, memang ada beberapa titik yang masih belum bisa dikerjakan, tapi itu dalam proses” kata Wali Nagari.
Ridwan mengatakan, bahwa disampaikan oleh Dinas PU anggaran untuk pembangunan dua jalur ini, tetap ada di Dinas itu, bahkan jika perubahan anggaran pun ada, kata Ridwan.
“Untuk beberapa titik yang belum tuntas, segera dituntaskan. Yang jelas jalur dua dari Simpang Manggopoh ke Simpang Pahlawan diselesaikan sampai aspal” katanya (M.Khudri)