DHARMASRAYA – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengajak masyarakat untuk mengurangi valume sampah dengan meningkatkan kesadaran terhadap pengolahan sampah yang dimulai dari rumah tangga.
Ajakan ini disampaikan Sekretariat Pemkab Dharmasraya, Adlisman dalam kegiatan sosialisasi Surat Ederan (SE) Bupati tentang Peran Pemerintah Nagari Dalam Pengolahan Sampah, baru- baru ini.
Adlisman pun meminta para walinagari agar melaksanakan edaran tersebut seoptimal mungkin dengan menggerakkan segala sumber daya sehingga apa yang menjadi tujuan dari edaran dapat tercapai.
“Sampah merupakan persoalan nasional yang perlu dilakukan upaya penanganannya. Melalui edaran ini kita ingin mengedukasi masyarakat bahwa pengolahan sampah sebenarnya dapat dimulai dari lingkungan masing-masing. Begitu juga sampah sebenarnya memiliki potensi ekonomis yang dapat dikembangkan masyarakat. Kita pun ingin pemerintah nagari dapat melihat ini sehingga berperan dalam upaya pengurangan sampah,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Dharmasraya, Sillaturahim SKM,MH menambahkan, sosialisasi tersebut sekaligus mendukung inovasi Gerakan nagari bersih sehat teduh dan indah (GenarsihSehati) yang digagas DLH.
Melalui GenarsihSehati, diharapkan pemerintah nagari dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah yang dimulai dari rumah tangga. Menyediakan sarana dan prasarana sampah mulai dari pemilahan, penampung pengumpulan, pengolahan dan pengangkutan ke TPA.
Masyarakat juga diminta meminimalisir pembakaran sampah, membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah ke TPA dengan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku enegi.
“Seluruh upaya ini ini dapat kita percepat dengan membuat komitmen bersama melalui peraturan nagari tentang pengolahan sampah, yang berpotensi retribusi hingga memberikan penghargaan dan sanksi,” katanya.
Lanjut Plt Kadis DLH ini, percepatan juga dapat dilakukan oleh pemerintah nagari dengan mengupayakan sumber daya yang ada, kelengkapan sarana dan prasarana persampahan melalui dukungan anggaran dari dana desa.
“Kemudianpemberdayaan CSR, dan pembentukan bank sampah nagari serta edukasi masyarakat,” pungkasnya. (roni)