PADANG – Sempat direncanakan akan dilakukan pada November 2020, akhirnya warga Sumbar divaksin pada Januari 2021. Perubahan rencana itu untuk memastikan vaksin yang digunakan aman dan halal.
“Semula memang November ini, tapi setelah berkoordinasi dengan pusat, rencananya menjadi Januari 2021,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi, Jumat (13/11).
Dikatakannya, hingga kini pemerintah masih mencari vaksin yang tepat dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Karena sudah menjadi tantangan selama ini ketika ada kegiatan imunisasi, selalu mendapatkan tantangan dari masyarakat.
Hal itu juga terjadi di Sumbar. Bahkan, Sumbar termasuk daerah yang sulit menerima vaksinasi, jika bahan vaksinya tidak terjamin kehalalannya. Sehingga pernah Sumbar menjadi provinsi dengan realisasi vaksinasi rendah.
“Kita akui, tantangan vaksinasi itu adalah, pola pikir masyarakat. Karena memang masyarakat kita untuk kehelalannya itu harus jelas, untuk itu kita menunggu, pusat memastikan bahan vaksin ini aman dan halal,”sebutnya.
Sedangkan kuota yang akan divaksinasi di Sumbar jumlah masih sama dengan informasi yang disampaikan sebelumnya. Yakni, sebanyak 53 ribu lebih warga.
Vaksinasi ini diutamakan tenaga medis karena merupakan pelayanan publik. Mereka relatif sering kontak langsung dengan orang banyak. Terutama tenaga kesehatan yang berada di fasilitas pemerintah terlebih dahulu seperti di rumah sakit dan puskesmas.
Mereka yang diprioritaskan pertama untuk tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dan rumah sakit, yang rentang usia 15-58 tahun. Selain itu juga petugas TNI dan Polri.
Meski direncanakan pada Januari 2021, Dinas Kesehatan Sumbar tetap mensosialisasikan pentingnya vaksin untuk mencegah terinfeksi covid-19. Terutama dengan dampak dan efek samping vaksin tersebut.(*)