PULAU PUNJUNG – Pemerintahan Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, lestarikan budaya gotong royong. Giat tersebut menyentuh seluruh wilayah pemerintahan nagari setempat. Setiap Jumat, nagari ini melakukan aksi bersih- bersih dilokasi berbeda setiap minggunya, sampai titik- titik yang kotor menjadi terlihat indah berseri.
Jumat ( 29 /1) sasaran gotong royong menyasar kawasan gedung serba guna nagari setempat. Kepala jorong, para warga, perangkat nagari, dan mahasiswa menyatu, bahu membahu membersihkan, sampah, semak atau rumput liar di tempat kegiatan.
” Budaya gotong royong sengaja kita lestarikan, karena gotong royong mencerminkan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat. Dengan gotong royong, warga mau bekerja secara bersama-sama untuk membantu orang lain atau untuk membangun nagari,” terang Walinagari Sungai Duo, Ali Amran disela- sela kegiatan tersebut, Jumat (29/1).
Lanjut Ali Amran, budaya gorong royong juga sebagai media memperat silaturahmi dan ruang ruang diskusi antar warga. Dengan gotong royong warga bisa saling mengenal, bisa saling bertukar ide dan pendapat, sehingga kenyamanan serta ketertiban tercipta dengan sendirinya.
“Budaya gotong royong ini tidak hanya sebatas bersih bersih lingkungan, tapi juga dalam perencanaan pembangunan nagari. Semua warga diberikan hak untuk mengusulkan ide untuk terwujudnya Nagari Sungai Duo yang mandiri. Bahkan dalam pelaksanaan pembangunan yang menggunakan dana desa juga dilakukan secara swadaya atau bersama- sama,” terangnya.
Ali Amran menambahkan, gotong royong mengajari warga untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut bisa berbentui apapun, mulai dari berkorban waktu, tenaga, pemikiran, hingga uang. Semua pengorbanan tersebut dilakukan demi kepentingan bersama. Masyarakat rela mengesampingkan kebutuhan pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama.
” Sekecil apapun kontribusi warga dalam gotong royong, selalu dapat memberikan pertolongan dan manfaat untuk orang lain,” katanya.
Menurut walinagari ini, setiap program yang dilaksanakan nagari bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat. Pemerintah nagari terus berusaha memberikan layanan publik secara prima.
” Di era moderen saat ini, kehidupan masyarakat cenderung individualis. Nah, gotong royong dapat membuat warga kembali sadar jika dirinya adalah maskhluk sosial. Gotong royong membuat warga saling mengenal satu sama lain sehingga proses sosialisasi dapat terus terjaga keberlangsungannya,” pungkasnya. ( roni )