AGAM – Desiran angin malam di kaki gunung Marapi, gemuruh air batang Kasiak Kubang Dua Bukik Batabuah Kecamatan Canduang dan batang air Galuang Sungai Pua yang berhulu dari Marapi masih terngiang di telinga. Banjir bandang lahar dingin duka mendalam bagi warga yang terdampak bencana galodo gunung Marapi.
Pasca banjir bandang lahar dingin (galodo) gunung Marapi dan gunung Singgalang yang melanda warga Agam di sejumlah kecamatan, yakninya Kecamatan Canduang, Ampek Angkek, Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto itu juga merenggut sejumlah korban jiwa serta meluluhlantakkan bangunan rumah, warung (kedai) dan merusak fasilitas umum, Sabtu malam (11/5/2024) lalu itu menjadi perhatian dari semua pihak sampai ke pusat.
Musibah bencana alam banjir bandang (galodo) yang mendera daerah itu, Bupati Agam Dr.H.Andri Warman langsung bertindak cepat untuk menerjunkan personil ke lokasi bencana guna memberikan bantuan terhadap warga terdampak bencana, artinya Pemerintah Kabupaten Agam komit dalam pemulihan warga terdampak bencana di daerah itu.
Hal itu dibuktikan, berkat kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Agam melalui gerak cepat yang dilakukan Bupati Agam, Andri Warman dalam menurunkan BPBD, Satpol PP dan Damkar, PMI, Tagana, KSB yang dibantu personil TNI, Polri dan relawan, sehingga bantuan evakuasi korban bagi warga terdampak bencana dapat ditangani secepatnya diungsikan di posko utama tanggap darurat bencana SD Negeri 08 Kubang Duo Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, demikian juga di Sungai Pua, IV Koto dan Kecamatan Ampek Angkek.
Peristiwa bencana alam galodo yang menimpa wilayah Agam itu juga mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024) lalu Presiden RI Joko Widodo bersama ibu Negara Ny.Iriana Joko Widodo meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin di wilayah Kabupaten Agam.
Tidak hanya Presiden RI Jokowi meninjau lokasi bencana sekaligus berdialog dengan para pengungsi juga sejumlah Menteri serta BNPB datang mengunjungi lokasi bencana sekaligus menyerahkan bantuan guna membantu warga terdampak bencana alam di Kabupaten Agam.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Agam, Syatria,M.Si menjelaskan, bahwa musibah bencana alam yang mendera wilayah Kabupaten Agam dengan gerak cepat dilakukan penanganan, tentunya ini berkat bantuan dari semua unsur yang terjun langsung ke lokasi bencana.
Pasca banjir bandang lahar dingin (galodo) yang mendera wilayah Kabupaten Agam itu, sampai saat ini bantuan masih mengalir melalui posko utama dan ada juga diantar langsung ke posko Nagari tujuannya hanya satu niat guna membantu warga terdampak bencana.
Dijelaskan, posko utama tanggap darurat sebelumnya, terang Syatria,M.Si Kadis Kominfo Agam berlokasi di SD Negeri 08 Kubang Duo Koto Panjang Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang dan sekarang posko utama bergeser di Kantor Camat Sungai Pua sesuai dengan Masa tanggap darurat bencana banjir bandang lahar dingin (galodo) gunung Marapi dan Singgalang Kabupaten Agam diperpanjang sampai 14 hari kedepan sampai tanggal 8 Juni 2024.
Sebagai bentuk keseriusan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam penanganan bencana Banjir lahar dingin gunung Marapi dan Singgalang tersebut, setiap hari melakukan rapat evaluasi yang dipimpin langsung Sekda Agam, H. Edi Busti didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Agam, Budi Perwira Negara dan BNPB serta Forkopimda berlangsung di Mess Pemkab Agam belakang Balok.