Pemkab Dharmasraya Upayakan Akses Pintu Tol Trans Sumatera Bisa Terwujud

Pihak Pemerintah Dharmasraya ketika meninjau akses penghubung pintu tol Dharmasraya dan Rengat Inhu Riau, bebarapa waktu lalu. (roni aprianto)

DHARMASRAYA – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terus berupaya agar akses jalan ke pintu tol trans Sumatera bisa terwujud. Jalur ini akan jadi koridor tol kedua di Sumatra Barat (Sumbar) selain jalur Padang-Pekanbaru yang sudah resmi masuk rencana pemerintah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Dharmasraya, Ir.Junaidi Yunus mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapakali pertemuan dan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau sehubungan dengan program pembangunan akses menuju pintu tol antara Dharmasraya dan Rengat Indra Giri Hulu Riau.

“Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan juga intens berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan agar program ini cepat terwujud,” terangnya, Senin ( 8/2).

Menurut Ir.Junaidi Yunus, saat ini pihak sedang mempersiapkan proposal kajian akses menuju pintu tol yang dimaksud. Kajian ini berupa dampak ekonomi, kemajuan daerah atau wilayah yang dilalui nanti, serta banyak kajian teknis lainnya.

“Kami meprediksi Kabupaten Dharmasraya berprotensi menjadi koridor emas Dharmasraya, Rengat Inhu Riau. Kawasan Dharmasraya akan menjadi daerah yang berkembang pesat jika akses pintu tol ini terealisasi,” katanya.

Lanjut Ir.Junaidi Yunus, tim pemerintah pusat, Dharmasraya, Riau telah melakukan survei pada tanggal 13 Oktober 2020 lalu. Ikut dalam survei itu Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), dinas pekerjaan umum dari Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi, Riau dan Pemkab Dharmasraya, Sumbar. Kemudian tanggal 20 Oktober 2020 lalu dilaksanakan survei kedua kalinya.

“Dalam survei pertama, tim pemerintah merekomendasikan kepada Kementerian PUPR, agar jalur tersebut langsung menjadi koridor tol, atau tol penghubung ke Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di Riau. Pintu tol langsung di Dharmasraya dan sampai ke Rengat berupa jalan tol. Ada juga alternatif usulan untuk meningkatkan status jalan saat ini yang setengahnya masih jalan tanah menjadi jalan nasional. Tapi, tim menilai pilihan ini lebih sulit karena terbatasnya dana APBN. Alternatif langsung dijadikan koridor tol, karena dinilai lebih memungkinkan,” terangnya.

Menurut Ir.Junaidi Yunus lagi, akses pintu tol bakal melayani kawasan selatan Sumatra Barat dan Riau serta kawasan utara Jambi. kira-kira di tengah Pulau Sumatra. Selain Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singigi Riau dan Dharmasraya, akan memudahkan akses Sungai Penuh, Kerinci, Jambi serta Solok Selatan.

“Solok Selatan-Dharmasraya, hanya berjarak 60 kilometer. Kerinci ke Solok Selatan juga relatif dekat karena bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Tak hanya hanya itu, juga akan tetap menghidupkan jalur lintas tengah Sumatra dari Dharmasraya, Sijunjung hingga ke Solok. Termasuk Muaro Bungo Jambi,” jelasnya.

Koridor tol ini tak akan kalah dengan koridor tol lain yang sedang dikerjakan. Seperti jalur Palembang-Lubuk Linggau-Bengkulu.

“Saya optimis, wilayah ini tak kalah dengan kawasan tersebut,” pungkasnya. (roni)