BATUSANGKAR – Sebanyak 3.454 Kepala Keluarga (KK) petani korban meletusnya Gunung Marapi di Tanah Datar, telah mendapat bantuan langsung tunai (BLT).
Sisanya 1.570 KK akan diberikan Senin (1/4) ini, yang berasal dari PT Semen Padang dan BNI. Total korban, 5.115 KK.
Bupati Tanah Datar Eka Putra dan Kepala Dinas Pertanian setempat Sri Mulyani, kepada Singgalang, Ahad (31/3) menyebutkan, lahan pertanian yang sedang ditanami seluas 1.514 ha dan semuanya tidak bisa dipanen.
“Petani rugi dan sekarang belum bisa turun ke ladang karena gunung masih erupsi,” kata Eka Putra.
Memang sampai hari terakhir, petani hanya bisa memandang sawah ladangnya, tidak bisa panen, tidak bisa menanam. Menatap kosong lahan yang terhampar, menyebabkan mereka menanggung rugi.
Kondisi yang sesungguhnya memang demikian, cabai, bawang, kol, dibiarkan tertimbun debu Marapi.
Sementara gunung setinggi 2.891 mdpl itu, terus saja memuntahkan debunya bahkan sampai menutupi langit Bandara BIM di Padang Pariaman.
Itulah sebannya, masalah bagi petani terus terjadi, karena gunung yang belum berhenti meletus, debunya melayang dibawa angin dan hinggap di ladang saur-mayur petani. Debu juga hinggap di atap rumah, terhirup warga. Makanya kemudian pemerintah membagikan masker.
Data dari Sri Mulyani memperlihatkan, petani yang belum dapat BLT ada di kecamatan Batipuh dan Pariangan.
“Kita akan turun hari ini bersama BNI, menyerahkan bantuan untuk korban erupsi Marapi di Tanah Datar,” kata Kepala Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL, dulu CSR) PT Semen Padang, Dedi M Sidiq kepada Singgalang, Ahad (31/3) malam. BNI, juga akan menyerahkan bantuan untuk korban.
“Semen Padang dan BNI Pak,” kata Sri Mulyani pula.
Pantauan Singgalang di Tanah Datar, debu kepundan Marapi memang telah membuat kelabu Kawasan di sana. “Apa saja yang ditanam sdah ditimbun oleh debu Maraoi,” kata Walinagari Aie Angek, Riki Mulyadi pada Singgalang, tempo hari.
“Marasai kami,” katanya.
Sebelum ini, Pemkab Tanah Datar sudah menyerahkan BLT bagi korban erupsi berupa uang tunai Rp700 ribu/KK dengan total Rp2,4 miliar lebih untuk 3.545 KK. Kemudian beras 4,5 kg/jiwa untuk 17.225 jiwa. Lalu bantuan beras 4,5 Kg/jiwa untuk 17.725 jiwa. BLT itu menurut Sri Mulyani, tentu tidak akan sebanding dengan hasil produksi petani, tapi sebagai “sitawa sidingin,” katanya. Ia mengucapkan terima kasih pada PT Semen Padang dan Bank BNI yang bersedia membantu petani di Tanah Datar. (001)