Tapi setelah dianalisanya, pasti akan terjadi bentrokan dengan warga. Yang namanya konflik, pasti akan ada korban. Setidaknya luka-luka, justru itu pihaknya membatalkan rencana tersebut.
“Kita tak ingin adanya bentrokan. Truk sampah kita operasikan setelah jalan aspal, sesuai perjanjian yang dilakukan pihak kepala dinas yang lama dengan warga,” tuturnya.
Kasat Pol PP Solsel, Hamdinas mengatakan, sudah ada keputusan rapat soal pengawalan dan pihaknya menunggu intruksi dari dinas terkait.Pengawalan dia meminta juga didampingi pihak kepolsian dan TNI.
“Kalau sudah ada intruksi, ya kita akan kawal sampai ke TPA,” katanya.
Kapolres Solsel, AKBP Imam Yulisdianto menegaskan, polisi tidak akan melakukan pengawalan, soal sampah itu kesalahan Pemkab. Warga hanya menuntut perjanjian tertulis yang disepakati bersama, tentu bila belum terealisasi. Wajar saja warga melakukan aksi, namun yang dilarang masuk hanya truk sampah.
“Tak ada pengawalan dari polisi, karena kita tak ingin melukai masyarakat Jujutan,” tegasnya.(204)