BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar bersama LKAAM Luak Nan Tuo menggelar prosesi adat penyambutan Bupati Eka Putra dan Wabup Richi Aprilian. Posesi adat “Tibo bananti, datang baanta” pada Eka Putra dan Richi Aprian di gazebo gedung Indojalito Batusangkar.
Perdana menginjakan kakinya di ke gerbang kawasan Indojalito Bupati Eka Putra dan Wabup Richi Aprian diantara ninik-mamak dan bundo kanduang dari kampung halamannya.
Pada prosesi adat, Sabtu (27/2) merupakan penyerahan diri keduanya pada LKAAM Luhak Nan Tuo Tanah Datar sesuai kapasitasnya sebagai kepala daerah.
Sebelum ke gedung peninggalan kolonial tersebut, keduanya juga menggelar prosesi adat di nagarinya. Dimana Bupati Eka Putra diantar ninik-mamak dan bundo kanduang dari Lintau IX Koto dari rumah gadang Bandaro Putiah di Jorong Tanjuang Tangah Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara.
Sementara, Wabup berangkat dari Masjid Raya Rao-Rao Kecamatan Sungai Tarab dengan doa bersama.
Dihadapan tokoh adat dan bundo kanduang keduanya disandingkan. Bupati Eka Putra dan Ny. Lise Eka Putra, serta Wabup bersama Ny. Patty mengenakan pakaian tradisi anakdaro.
Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra menyatakan terimakasih kepada LKAAM Tanah Datar dan jajaran Pemkab saat menjalani kegiatan syarat nilai ritual tersebut.
“Kami berdua bersama isteri sudah diserahkan kepada ninik mamak di kabupaten. Untuk itu, mohon kiranya ninik mamak, bundo kandung, alim ulama dan cerdik pandai dapat membimbing dan mengingatkan kami dalam menjalankan amanah yang berat ini,” sebutnya.
Ke depan, Eka mengajak masyarakat untuk terus memupuk jiwa gotongroyong yang harus diwariskan kepada anak dan kemenakan. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk gotongroyong bersama membangun Tanah Datar.
Katanya, ancaman serius dihadapi saat ini adalah bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Hal ini tidak cukup menjadi tugas pemerintah daerah dan kepolisian. Namun, dengan bersama-sama terlibat dan mengawal ini.