Pemkab Tanah Datar Gelar Rembuk Stunting

BATUSANGKAR – Guna mencegah stunting menuju generasi emas Indonesia 2045, Pemkab Tanah Datar gelar rembuk stunting pada sebuah hotel di Batusangkar, Selasa (12/6).

Sekretaris Baperlitbang Adriyanti Rustam menjelaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga pertumbuhan fisik anak terlalu pendek untuk usianya.

Katanya, kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

“Guna mencegah Stunting menuju generasi emas Indonesia 2045, Pemkab menggelar rembuk stunting,” ujar Adriyanti dihadapan Bupati Eka Putra bersama Wakil Bupati Richi Aprian selaku ketua tim Pmpercepatan penanggulangan stunting di Tanah Datar dan Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra.

Diutarakan, pelaksanaan rembuk stunting merupakan salah satu langkah untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggungjawab dengan instansi terkait lainnya.

Katanya, setidaknya ada tiga poin penting tujuan pelaksanaan kegiatan ini, yakni untuk menyampaikan analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting di Tanah Datar.

Kemudian, lanjut Adriyanti, mendeklarasikan komitmen Pemkab beserta stakeholder terkait dan menyepakati kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting, serta untuk membangun komitmen publik dalam kegiatan percepatan penurunan stunting.

Ia berharap dengan pelaksanaan kegiatan ini akan menghasilkan kesepakatan yang meliputi komitmen bersama untuk menurunkan stunting dan juga menghasilkan rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi yang telah disepakati.

Wabup Richi Aprian menyampaikan, Tanah Datar ditetapkan sebagai Kabupaten Lokasi Fokus (Lokus) Stunting Tahun 2022 sesuai Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.

Ia menyebut berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tanah Datar 2021, angka stunting Tanah Datar adalah 24,4%. Sesuai target penurunan stunting dalam RPJMN 2020-2024, menargetkan stunting menjadi 14% di tahun 2024 nanti,” katanya.

Dikatakan, pencapaian target penurunan menjadi 14% dari 24,4% dalam 3 tahun bukanlah hal mudah, karena itu Pemkab harus mengambil peran yang berarti dalam upaya pencapaian target nasional tersebut.

Berdasarkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting, kata Richi, menetapkan sasaran strategis prioritas percepatan penurunan stunting adalah ibu hamil dan anak berusia 0 sampai 23 bulan, kemudian juga anak usia 24 sampai 59 bulan, wanita usia subur dan remaja putri.

Sementara, Bupati Eka Putra menyatakan mendukung penurunan stunting di Tanah Datar, karena masalah stunting bukan hanya hambatan pertumbuhan, namun juga perkembangan otak yang tidak maksimal.

“Hal utama dalam penurunan stunting ini yang harus dilakukan adalah keakuratan data, sehingga bisa memastikan dan menentukan langkah yang bakal dilakukan untuk mengatasi hal itu,” timpalnya. (ydi)