Pemkab Tanah Datar Terima Masukan dari Fordas Sumatera Barat

Batusangkar– Pemkab Tanah Datar menerima masukan berharga dari Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Fordas) Sumatera Barat saat silaturahmi dengan jajaran Pemkab.
Bupati Eka Putra menerima Tim Fordas Sumbar yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Isril Berd, SU. dengan rombongan Dewan Pakar Prof. Dr. Eri Barlian, Prof. Dr. Indang Dewata, Prof. Dr. Junaidi, Dr. Ir. Zuherna Mizwar, ST, MT, Ir. Tri Handoyo Gunardi, dan Erwin, SH. di gedung Indo Jolito kemarin.
Saat itu Pemkab diminta merevisi dan menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Malana, dan kerjasama dari semua pihak dalam pengelolaan DAS di Tanah Datar sangat diperlukan.
Menurut Isril, kehadiran tim bertujuan untuk melakukan komunikasi, konsultasi, dan koordinasi guna memberikan rekomendasi pada pembuat keputusan, terkait kebijakan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu.
Katanya, audiensi ini terkait dengan bencana banjir bandang yang terjadi beberapa bulan lalu.
“Perhatian kami terhadap bencana yang terjadi di Tanah Datar, membawa kami untuk hadir membantu pemerintah daerah dalam mendiskusikan dan mengkaji kebijakan serta tindakan yang akan diambil dalam pengelolaan DAS ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, fungsi Forum Koordinasi DAS adalah menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat terkait pengelolaan DAS. Forum ini juga berperan dalam memberikan sumbangan pemikiran, dan menumbuhkembangkan peran pengawasan masyarakat, dalam pengelolaan DAS.
Tugas lain dari forum ini adalah mengkaji kebijakan, rencana, dan program yang sedang serta akan dilaksanakan di wilayah DAS, serta mengkaji permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengelolaan DAS.
Fordas Sumbar, ujarnya, berdasarkan hasil pantauan dan kunjungan lapangan, merekomendasikan agar Pemerintah Tanah Datar merevisi dan menyusun RDTR wilayah DAS Malana.
Saat itu, Bupati Eka Putra menyambut baik kehadiran Fordas. Ia menyampaikan, dukungan dan tindakan konkret sangat dibutuhkan, untuk meminimalisir dampak banjir bandang.
“Terimakasih pada Fordas yang telah hadir dan memberikan masukan. Kami berharap masukan tersebut bisa membantu dalam meminimalisir dampak dari bencana tersebut, terutama di sekitar DAS,” ujarnya.
Diutarakan, kerusakan DAS akibat galodo memerlukan perhatian serius. Solusi jangka pendek dan jangka panjang sangat diperlukan untuk memulihkan DAS Tanah Datar yang semula lebarnya hanya 3 meter, kini telah melebar menjadi ratusan meter.
Dengan demikian, lanjutnya, kolaborasi antara Fordas Sumbar dan Pemkab Tanah Datar diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan tindakan yang efektif dalam mengelola dan memulihkan DAS. (ydi)