BUKITTINGGI – Beberapa waktu terakhir, mulai menyebar informasi terkait merebaknya kasus hepatitis akut misterius.
Namun demikian, untuk Bukittinggi sendiri, belum ada ditemukan kasus serupa yang dapat membahayakan nyawa anak-anak usia di bawah dua tahun itu.
Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, drg. Salvi Raini, menjelaskan, kasus hepatitis akut belum ditemukan di Sumatra Barat.
“Dari catatan kita dan Informasi yang disampaikan dari lini terbawah, belum ada kasus hepatitis akut di Bukittinggi. Untuk kita di Bukittinggi dalam rangka antisipasi, kita sudah membuat surat himbauan ke seluruh rumah sakit dan juga ke seluruh puskesmas yang ada. Untuk antisipasi kita juga sudah membuat semacam SOP mekanisme rujukan,” jelas Salvi.
Plt. Sekretaris DKK itu melanjutkan, kader posyandu juga telah diberikan pemahaman terkait hepatitis akut ini. Karena para kader merupakan lini terdepan yang dekat dengan masyarakat.
“Untuk kader, kita harapkan partisipasinya ketika dia menemukan gejala-gejala yang mirip dengan kasus hepatitis ini segera dilaporkan ke puskesmas terdekat,” harapnya.
Untuk diketahui, hepatitis akut, sangat rentan terjangkit pada anak usia di bawah dua tahun.
Beberapa gejala yang hepatitis ini, demam tinggi, diiringi muntah dan kemudian pada akhirnya diiringi dengan kuningnya sang anak.
Kemudian, penderita hepatitis juga akan mengalami BAB berdarah.
“Hingga kini memang belum ditemukan bagaimana penularannya. Beberapa kecurigaan juga sudah ada disampaikan, tapi belum ada bukti tertulis yang memastikan bahwasanya penyebab dari Hepatitis akut yang misterius ini dari mana. Untuk itu, kita harapkan setiap warga tetap menjaga kesehatan, bagaimana protokol kesehatan tetap dijalankan sebagaimana kita mengantisipasi covid-19, seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi,” pungkasnya.(203)