PAYAKUMBUH-Untuk mempercepat penurunan risiko stunting, Pemko Payakumbuh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) gelar kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), berlokasi di Kawasan Batang Agam.
Pada kegiatan itu, Pemerintah daerah bersama Tim Penggerak PKK Kota sampai ke tingkat kelurahan sesuai dengan salah satu program keluarga PKK Gagah Bencana, melaksanakan sosialisasi dan memotivasi masyarakat untuk dapat memberikan makanan bergizi seimbang bagi keluarga risiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal. Dimana kegiatannya diawali melalui kampung keluarga berkualitas. Acara itu juga menyasar calon pengantin, ibu hamil dan ibu bayi. Asisten I Setdako Payakumbuh Dafrul Passi, bersama Kadis DP3AP2B H. AH Agustion, Kadis Ketahanan Pangan Edvidel Arda, dan Wakil Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Machdalena Erwin Yunaz, hadir pada kegiatan itu.
Asisten I Setdako Payakumbuh Dafrul Pasi, kepada wartawan, Rabu (15/12), menyampaikan, peran Pemko Payakumbuh tidak lepas dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, yang merupakan komitmen global dan aset berharga bagi bangsa dan negara. Untuk mewujudkan SDM dengan kondisi tersebut, diperlukan status gizi yang optimal dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus menerus dengan dimulainya pemantauan pada seribu hari pertama kehidupan (1.000 HPK). “Dengan kolaborasi yang baik, langkah percepatan yang kita lakukan ini diharapkan mendapatkan hasil optimal. Jangan sampai ada anak di Kota Payakumbuh yang tumbuh kembangnya bermasalah,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis DP3AP2KB Agustion, didampingi Sekretaris Yuniri Yunirman dan Kabid PPKB Yunimar alias Amak, menyampaikan, Kota Payakumbuh pada tahun 2021 tidak termasuk daerah lokus stunting. Namun untuk tahun 2022, Kota Payakumbuh menjadi intervensi daerah lokus percepatan penurunan stunting (bukan daerah stunting), mengingat sangat diperlukannya intervensi pemerintah untuk menghindari generasi yang akan datang dari kondisi stunting. “Upaya ini harus dilakukan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, kerjasama multi sektor, bersinergi dan sinkronisasi diantara dinas terkait yang ada di kabupaten/kota,” ucapnya.
Menurut mantan Kadis Pendidikan itu, sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, salah satu kegiatan dalam percepatan penurunan stunting adalah melalui program DASHAT ini. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.
“Kita terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat kelurahan. Kita sediakan pangan sehat dan bergizi, akan muncul kelompok usaha keluarga atau masyarakat lokal yang berkelanjutan yang mengolah, mendistribusikan dan memasarkan makanan bergizi seimbang, disamping kegiatan KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting. Sehingga tersedialah pangan sehat dan bergizi di kota kita,” tambahnya.
Dikatakan, melalui kegiatan ini dirinya berharap terpenuhinya kebutuhan gizi anak stunting, bumil, busui dan keluarga risiko stunting, dengan telah memperoleh pengetahuan serta keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumberdaya lokal. “Kita tentu ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatan setiap unsur dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan. Untuk itu, kita berharap kepada OPD terkait, PKK, tokoh masyarakat, kelompok pemberdayaan di masyarakat dan mitra kerja dapat mendukung program ini. Sehingga menjadikan Payakumbuh zero stunting,” katanya. 207