Pemko Pariaman akan Laksanakan Program  Gerakan Magrib Isya di Masjid dan Mushala

Pariaman -Pemko Pariaman akan melaksanakan program Gerakan Magrib Isya di masjid dan mushalla. Program sebelumnya hanya gerakan Magrib mengaji.

Hal tersebut disampaikan Pj. Walikota Pariaman Roberia ketika memimpin rapat evaluasi tentang gerakan Maghrib mengaji diperluas dengan gerakan Maghrib Isya di Masjid dan Mushalla, di ruang rapat Walikota Pariaman, Rabu (21/12).

Tujuan dari kegiatan “Gerakan Magrib Isya di Masjid dan Musholla” ini, kata Roberia adalah untuk meramaikan masjid dan mushalla yang ada di Kota Pariaman.

Program gerakan magrib isya di masjid dan musholla ini diutamakan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon dua dan tiga yang bekerja dilingkungan pemerintah kota pariaman, juga buat camat, lurah dan kepala desa yang berstatus ASN”, terang Robe.

Roberia menjelaskan program ini bertujuan untuk meramaikan masjid dan mushalla yang masih banyak sepi dari jamaah, jadi untuk meramaikannya setiap hari ASN diminta untuk meramaikan masjid dan musholla dilingkungan tempat tinggalnya wajib bagi kaum laki-laki, sedangkan yang wanita tidak diwajibkan.

“Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini bisa menarik kesadaran dari warga masyarakat sekitar untuk ikut serta meramaikan masjid dan musholla bersama ASN Pemko Pariaman setiap harinya dilingkungan mereka masing-masing”, jelas Robe.

Selain itu juga di evaluasi tentang sekolah lima hari, dan gerakan memasifkan pakaian adat Minangkabau.

Untuk program sekolah lima hari tetap dilaksanakan seperti biasa untuk siswa-siswi SMP dan SLTA, tetapi khusus untuk siswa-siswi sekolah dasar jam belajar dikurangi yang mana sebelumya masuk jam 7.10 wib s/d 14.30 wib, mulai tanggal 02 Januari 2024 semester genap anak-anak tersebut pulang sekolah pada pukul 13.00 wib sehingga mereka bisa melaksanakan kegiatan lainnya seperti mengaji atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya diluar jam sekolah.

Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempromosikan hasil kerajinan dari UMKM yang ada di Kota Pariaman, Roberia mengambil kebijakan setiap hari kamis untuk ASN yang wanita diharuskan memakai pakaian sulaman peniti dan songket, sedangkan yang laki-laki diminta untuk memakai pakaian batik sampan. -(agus)