Payakumbuh – Bertambahnya kasus positif di Kota Payakumbuh, membuat Pemko pusing. Sejak Sabtu dan Minggu (30/8), di Payakumbuh sudah ada penambahan tujuh kasus baru seperti yang dirilis oleh Gugus Tugas Provinsi Sumatera Barat. Dimana di dalamnya juga termasuk pejabat dan sejumlah ASN di kota itu.
Dengan tambahan kasus positif baru itu termasuk Wawako Erwin Yunaz, Ketua DPRD Hamdi Agus, semuanya tengah menjalani isolasi mandiri di beberapa tempat karantina di Sumbar, selain rumah sendiri. Dari keterangan yang disampaikan Kadiskes Payakumbuh Bakhrizal, hampir semua yang terkonfirmasi positif mempunyai riwayat kontak dari pendatang dari luar Sumatera Barat. “Semua kasus positif saat ini memiliki riwayat kontak dari luar daerah atau luar provinsi. Ini menjadi klaster-klaster baru,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, ketika dihubungi Minggu (30/8) mengatakan, saat ini Kota Payakumbuh sudah tak aman lagi dengan pandemi covid-19 ini. “Kejadian ini tidak bisa dianggap enteng. Pemko bersama Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Payakumbuh, harus segera mengambil sikap tegas. Untuk mengambil kebijakan dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona ini,” ucapnya.
Menurut Riza, faktor penyebabnya sudah jelas yaitu virus yang dibawa dari Jabodetabek ke Payakumbuh. Karena, mereka yang pulang dari daerah Jabodetabek, tidak melapor dan tidak menjalani tes Swab serta isolasi mandiri, dan yang di Payakumbuh menjadi korban.
“Karena itu, pihaknya akan membuka kembali membuka posko kecamatan, terutama di gerbang keluar masuk kota. Kita akan membicarakan masalah ini dengan Forkopimda, sebagai anggota gugus tugas,” tambah Riza.
Walikota minta camat dan lurah, juga mencatat dan melaporkan setiap para pendatang atau tamu yang berasal dari daerah zona merah yang masuk ke Payakumbuh. Tamu dimaksud harus menjalani tes Swab diberbagai Faskes dan isolasi diri, hingga hasilnya keluar. “Tolong diingatkan, setiap tamu dari daerah lain yang masuk ke Payakumbuh, maskernya jangan pernah lepas dari mulut. Harus terpasang, kecuali waktu makan, tidur dan mandi,” tegas walikota. (207)