PADANG-Hingga saat ini pemerintah provinsi Sumbar masih mendata jumlah pasti perantau Minang yang terkena dampak tragedi Wamena. Pendataan tersebut dilakukan untuk mengambil langkah pemulangan perantau yang ingin keluar dari Wamena.
“Saat ini ada dua opsi yang sedang disiapkan untuk memulangkan perantau yang ingin pulang kampung,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, saat konferensi pers pasca kembali dari Wamena, Senin (30/9) di Padang.
Opsi pertama, kata wagub, menggunakan pesawat jika jumlah perantau yang terdata 200 orang, namun jika lebih dari itu maka perantau akan dipulangkan dengan kapal laut. Pemulangan ini serentak, tanpa mendahulukan perempuan, anak-anak atau pun lansia. Pemulangan perantau ke kampung halaman, sifatnya sementara. Tujuannya untuk menghilangkan trauma atas tragedi yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Pelni, kapal apa yang bisa disiapkan mengangkut perantau kita keluar dari Wamena,” terangnya didamping Sekretaris Daerah Sumbar, Alwis, Ketua Baznas Sumbar, Syamsul Nahri Khatib, Kabag Humas Pemprov, Jasman Rizal.
Menurutnya, jika lewat jalur laut akan memakan waktu delapan hari sampai di Padang, via Pelabuhan Jayapura Teluk Bayur. Untuk pemulangan perantau diperkirakan memakan biaya sekitar Rp2 miliar. Saat ini dana sedang dikumpulkan melalui donasi Sumbar Peduli Sesama yang diinisiasi Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar.
“Jika donasi yang terkumpul nanti kurang dari Rp2 miliar, nanti akan ditalangi oleh dana Baznas Sumbar,” katanya.
Saat di Wamena, banyak juga perantau yang mengatakan ingin bertahan di Wamena, mengingat mereka memiliki usaha dan ingin melanjutkannya. Keinginan perantau itu disambut baik oleh Gubernur Papua Lucas Enembe. Dia menyatakan siap menjamin keamanan di Papua dan akan segera dilakukan perbaikan atas kerusahan sarana prasana pasca tragedi Wamena.
Untuk data jumlah nantinya akan disiapkan oleh Ikatan Perantau Minang (IKM) Papua. Data sementara sebanyak 1.470 perantau yang ada di ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Mereka berada di sejumlah titik pengungsian.
“Malam ini IKM akan rapat lagi, memastikan berapa jumlah pasti perantau yang akan pulang ke Sumbar. Kemungkinan besok (hari ini-red) sudah ada data pastinya,” sebut Nasrul Abit.
Sementara itu, Kepala Baznas Sumbar Syamsul Bahri Khatib menyatakan, Baznas telah menyiapkan dana talangan untuk pemulangan perantau Minang di Wamena. Selain itu Baznas Sumbar juga telah menyurati Baznas kabupaten dan kota untuk membantu dana pemulangan tersebut.
“Kabupaten dan kota juga akan membantu, walaupun begitu mari kita sama-sama meringankan beban ini,” imbaunya.
Baznas Sumatera Barat telah menyampaikan ke Baznas tingkat kabupaten dan kota, dan sejauh ini respon mereka positif. Intinya berapa yang dibutuhkan nanti oleh Pemprov, kita upayakan siap untuk menanggulanginya.
Saat ini terkumpul dana dalam rekening Sumbar Peduli Sesama, hingga sore kemarin ada diangka Rp 443 juta lebih. Targetnya Rp2,5 miliar.
Pada kesempatan itu Wagub kembali mengingatkan masyarakat Sumbar, baik di kampung halaman maupun di perantauan agar tidak terpancing oleh isu yang disebarkan orang tak bertanggung jawab. 107/104