Dovy menyebut upaya untuk mengenang jasa M Djamil telah dilakukan RSUP M Djamil dengan melakukan pemugaran rumah dan makam M Djamil.
Tak hanya itu rumah kediaman dr. M. Djamil, makamnya dan rumah sakit yang pernah didirikan dr. Djamil menjadi objek wisata heritage di Sumbar.
Selain itu, Dovy juga merencanakan rumah kediaman dr. M. Djamil, makamnya dan rumah sakit yang pernah didirikan dr. Djamil menjadi objek wisata heritage di Sumbar.
Begitu juga rumah sakit Sitawa Sidingin yang didirikan dr. M. Djamil juga akan dijadikan objek wisata heritage, karena rumah sakit tersebut salah satu bukti sejarah yang tak bisa dilupakan begitu saja.
“Untuk rumah sakit Sitawa Sidingin, seperti akan kondisi dan arahnya ke depan akan kami diskusikan dengan pihak keluarga dr. M. Djamil,” terangnya.
Sementara, keponakan dr. M. Djamil, dr. Alan Ahmad Gazali Saus mengatakan dulu rumah sakit Sitawa Sidingin pernah dikelola bersama keluarga sebagai RS THT. Namun sejak pandemi RS itu tidak lagi aktif dan saat ini hanya menjadi tempat praktik para dokter dan menjadi apotik.
Menurut dr. Alan, RS Sitawa Sidingin pernah berjaya dimasanya. RS itu didirikan mamaknya dr. M. Djamil untuk mengobati masyarakat. Bahkan bagi masyarakat tak mampu, M. Djamil tidak memungut biaya.
“Ketika ada wabah TB. Mamanda saya melakukan penelitian kemudian mengobati masyarakat yang terkena penyakit menular tersebut,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Dt. Rang Tuo, dr. Alan Ahmad Gazali Saus, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran RSUP M. Djamil Padang, terkhusus pada Dirut M. Djamil, dr Dovy Djanas yang menggagas kegiatan tabur bunga tersebut.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat berharga. Kami sangat bersyukur sekali lagi saya sampaikan terima kasih,” ujuarnya.
Sementara anak M Djamil, Kumhal Djamil berharap ayahnya dapat segera diangkat menjadi pahlawan nasional.
“Kita berterimakasih kepada gubernur, pihak RSUP M Djamil yang begitu perhatian kepada kami dan mendorong pengusulan itu. Mudah-mudahan usulan itu bisa terealisasi,” jelas anak kedua dari M Djamil itu. 107