PADANG-Menara Masjid Raya Sumatera Barat setinggi 85 meter akan dibuka untuk umum pada Juli 2019 setelah proses serah terima (PHO) dari pelaksana proyek. Biaya perawatan tinggi, masjid dengan desain termegah di Asia Tenggara itu akan dikelola pengurus.
“Kita buka untuk kepentingan pariwisata, karena pemandangan dari atas memang sangat luar biasa, terutama menjelang matahari terbenam,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai meninjau menara itu, Kamis (10/1).
Menurutnya pengelolaan menara itu akan diserahkan sepenuhnya kepada pengurus Masjid Raya Sumbar sebagai salah satu sumber pendapatan untuk membiayai operasional yang tidak sedikit. Kemungkinan masyarakat atau wisatawan yang ingin naik ke puncak menara harus membayar tiket dengan harga yang ditetapkan kemudian.
“Teknisnya silahkan nanti disesuaikan dengan aturan,” katanya.
Secara umum menurut dia pembangunan seluruh bagian Masjid Raya Sumbar termasuk menara dan lanskap taman telah selesai dikerjakan dengan hasil yang cukup baik. Namun kelaikan dan kesesuaian pekerjaan dengan kontrak akan diperiksa kembali oleh tim sebelum serah terima PHO pada Juni 2019.
Masjid Raya Sumbar merupakan salah satu ikon pariwisata baru di Sumbar karena memiliki desain masjid dan lanskap yang “tidak biasa”. Keunikan dan kemegahan masjid telah menarik banyak wisatawan untuk singgah menunaikan sholat serta berfoto di lokasi itu. Bahkan tidak jarang ditemukan pasangan yang melakukan foto “prawedding”.
Bagian menara dan lanskap taman adalah pekerjaan tahap akhir yang telah selesai dikerjakan kontraktor dan siap untuk digunakan. Menara setinggi 85 meter itu terdiri atas dua balkon yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati pemandangan Kota Padang serta laut Padang yang memukau.
Balkon pertama pada tingkat 12 bisa dicapai dengan anak tangga atau lift dengan kapasitas angkut 12 orang. Sementara balkon kedua yang lebih tinggi harus dicapai dengan menaiki puluhan anak tangga melingkar yang sebagian dari beton dan sebagian dari besi.
Saat senja, wisatawan bisa menikmati suasana yang romantis berbalut sinar matahari keemasan yang “terbenam” di Laut Padang. Menara itu diyakini akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Sumbar. (yose)