PD. PANJANG–Penjabat Walikota Padang Panjang Sonny Budaya Putra mengungkapkan, korban jiwa dan kerugian materi yang dialami Kota Padang Panjang akibat banjir bandang pada 11 Mei lalu, memang tidak sebesar Agam dan Tanah Datar. Namun terputusnya jalan Lembah Anai dan sejumlah jalan lainnya, telah menimbulkan dampak sosial ekonomi cukup besar bagi Kota Serambi Mekah itu.
“Putusnya Jalan Lembah Anai berpengaruh besar terhadap sosial ekonomi warga Padang Panjang. Sebab, jalan tersebut merupakan akses utama Padang Panjang dengan Padang dan daerah lainnya,” kata Sonny dalam jumpa pers di aula balaikota setempat, Senin (20/5).
Sonny yang didampingi Kadis Kominfo H. Ampera Salim menyebutkan, korban meninggal dunia akibat banjir bandang itu 2 orang, keduanya merupakan warga RT 01 Kelurahan Silaing Bawah. Sedangkan rumah yang rusak sebanyak 12 unit, 4 diantaranya rusak berat.
“Kita sudah sampaikan data rumah yang rusak tersebut ke BNPB, kita juga sudah ajukan biaya perbaikan. Nanti BNPB akan memverifikasi. Infrastruktur yang rusak juga sudah dilaporkan,” sebutnya.
Untuk infrastruktur yang rusak berat akibat banjir pada 11 Mei adalah jembatan dan pemandian Lubuk Mata Kucing. Sementara pada banjir bandang 8 April lalu, yang rusak (putus total) adalah jembatan Tanjung.
“Untuk jembatan Lubuk Mata Kucing kita ajukan biaya perbaikan sebesar Rp7,9 miliar dan jembatan Tanjung Rp1,8 miliar. Kita juga sudah membangun jembatan darurat di dua lokasi itu, namun hanya bisa dilewati untuk pejalan kaki,” terangnya.
Infrastruktur lain yang mengalami kerusakan berat adalah pipa transmisi PDAM. Panjangnya hampir 2000 meter. Akibatnya, pasokan air ke pelanggan terganggu. PDAM dibantu pihak lainnya mendistribusikan air ke pelanggan tersebut dengan mobil tanki.
“Kerugian materi khusus PDAM sebesar Rp3,2 miliar, sedangkan kerugian materi secara keseluruhan sekitar Rp26,18 miliar. Untuk tanggap darurat sudah kita tangani dengan baik, nanti kita siapkan untuk pemulihan,” ujarnya.
Terkait dengan pengungsi, Sonny menyebutkan, saat ini yang masih tinggal di tempat-tempat pengungsian tinggal 4 KK. Sementara ratusan pengungsi lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing. (Jas)