BATUSANGKAR – Pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanah Datar mengikuti pati ambalau di Balai Adat Tantejo Gurhano, Batusangkar, Rabu (15/2).
Pati ambalau ini merupakan bagian dari pelantikan dari pengurus yang baru terbentuk.
Wakil Ketua Umum LKAAM Sumbar H. Syafrizal, Dt. Nan Batuah meminta dengan terlaksananya pati ambalau pengurus LKAAM ini akan memberikan solusi atas permasalahan terkait adat dan budaya.
“Mudah-mudahan melalui pati ambalau pengurus LKAAM Tanah Datar, terwujud semangat baru, guna melestarikan adat dan budaya di Minangkabau,” ujar Syafizal.
Pada kegiatan diikuti Bupati Eka Putra, Anggota DPRD Provinsi Arkadius Dt. Intan Bano dan Bukhoiri Dt. Tuo, Wabup Richi Aprian, Wakil Ketua DPRD Saidani, Forkopimda, ninik mamak dan tokoh nasyarakat
Atas terlaksananya pati ambalau itu, Ketua LKAAM Aresno Dt. Andomo menyatakan terimakasihnya dengan dukungan semua pihak sehingga pengurusan dapat terbentuk dan dikukuhkan.
“Terimakasih atas dukungannya, doakan agar pengurus untuk dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Kami akan terus melayani masyarakat, sesuai tugas dan fungsi lembaga ini,” ujar Aresno.
Sementara, Bupati Eka Putra juga meminta agar pengurus LKAAM ini berupaya merealisasikan visi Pemkab, yaitu terwujudnya kabupaten yang madani berlandaskan ABS SBK.
Dikatakannya, LKAAM merupakan mitra kerja bagi Pemkab sebagai satu-satunya organisasi kemasyarakatan dengan hukum adat Minangkabau tertinggi pada sistim kekerabatan matrilineal.
Ia menghimbau pengurus ini wajib berkata benar, menempuh jalan lurus, membimbing anak kemenakan, menjaga harta pusaka, mengikat peesatuan dan kesatuan masyarakat Minangkabau.
“Ke depan, tugas berat telah menanti seluruh pengurus bagaimana adat dan budaya Minangkabau tetap lestari di tengah perkembangan jaman yang mempengaruhi pola kehidupan Masyarakat. Akan tetapi tidak ada, tidak mungkin untuk diwujudkan, jika dilaksanakan secara bersama, kekompakan adalah kuncinya,” ujar Bupati Eka.
Ia juga minta pengurus LKAAM segera merencanakan program kerja yang mampu meningkatkan serta melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau. (ydi)