Solok – Wati, seorang pengusaha beras di Solok, membuktikan bahwa dengan modal yang tepat, usaha kecil pun bisa berkembang. Wati, yang awalnya hanya bekerja di tempat penggilingan padi dan menjual beras sisa, kini mampu menjadi pengusaha beras mandiri dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Perjalanan Wati dimulai dari modal kecil. Bersama suami, dia bekerja di penggilingan padi dan menjual sisa beras. Namun, permintaan yang semakin meningkat membuat mereka terkendala modal.
Wati dan suami kemudian memutuskan untuk mencoba meminjam modal ke BRI dan diarahkan ke KUR. Awalnya, mereka mengajukan pinjaman sebesar Rp10 juta dengan tenor 2 tahun. Karena pembayaran lancar tanpa kendala, Wati diperbolehkan menambah pinjaman dengan limit yang lebih besar.
Berkat KUR, usaha Wati berkembang pesat. Dia kini menjadi pengusaha beras mandiri dan bahkan mampu mengantarkan beras ke pasar jauh dari kota dengan mobil pickup milik suaminya.
“Sangat membantu sekali karena memang menjual beras tidak mudah dan membutuhkan modal besar. Dengan KUR, saya bisa membeli keperluan lain dan mengembangkan usaha saya,” kata Wati saat ditemui di warungnya pada Jumat (12/4).
Keberhasilan Wati tidak berhenti di situ. Dengan modal yang semakin besar, dia memberanikan diri membuka warung di dekat tempat padinya diproses menjadi beras. “Alhamdulillah, sekarang saya bisa buka warung harian selain jual beras. Di kampung, jual apa saja dengan harga bersahabat pasti ramai,” ujar Wati kepada wartawan.
Kisah Wati adalah contoh nyata bagaimana KUR BRI membantu UMKM di Solok dan seluruh Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan.
Manfaat KUR BRI untuk UMKM, Suku bunga rendah, Proses mudah dan cepat, Tenor panjang, Tanpa agunan untuk pinjaman di bawah Rp50 juta, Dapat digunakan untuk berbagai keperluan usaha
BRI berkomitmen untuk terus membantu UMKM di Indonesia berkembang dan mencapai kemajuan. Dengan KUR BRI, para pelaku UMKM dapat mewujudkan mimpi mereka untuk menjadi pengusaha sukses. (r)