PADANG – Pawai Telong-telong sukses menarik perharian ribuan warga. Pusat Kota Padang penuh sesak oleh pengunjung menyaksikan peserta pawai yang tengah berbaris membawa sejumlah arak-arakan dan telong-telong, Selasa (6/8) malam.
Pawai Telong-Telong yang merupakan bagian dari rangkaian Festival Siti Nurbaya 2024 dan perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-355 sukses menyedot perhatian masyarakat.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pawai tahun ini mengambil rute baru, yaitu sepanjang Jalan Bagindo Aziz Chan hingga Muhammad Yamin, tepatnya di depan Gedung Balai Kota Lama Padang.
Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati jalanan untuk menyaksikan iring-iringan telong-telong dari 11 kecamatan dan berbagai komunitas.
“Pawai Telong-Telong bukan sekadar acara hiburan, tetapi juga merupakan momen untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan kita,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa telong-telong bukanlah sekadar hiasan, melainkan memiliki sejarah yang sangat penting.
“Telong-telong merupakan simbol kecerdasan dan keberanian masyarakat Padang dalam melawan penjajah Belanda,” ungkapnya.
Pada tahun 1669, masyarakat Padang berhasil mengalahkan Belanda dengan strategi yang cerdik.
Mereka membuat banyak telong-telong untuk menarik perhatian Belanda, sementara di saat yang sama merencanakan penyerangan.
“Dengan cara ini, Belanda terlena dan tidak menyangka akan diserang. Akibatnya, loji-loji Belanda berhasil direbut,” tambah Yudi.
Pawai Telong-Telong tidak hanya menjadi ajang mengenang sejarah, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang unik. Ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara turut menyaksikan kemeriahan acara ini.
“Kami berharap pawai telong-telong dapat terus dilestarikan dan menjadi ikon wisata Kota Padang,” ujar Yudi. (*)