PAYAKUMBUH-Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan pembunuh nomor satu di Payakumbuh saat ini. Dimana penyakit ini diantaranya adalah hipertensi, jantung koroner dan kolesterol, banyak diderita oleh warga kota. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan melaunching gerakan deteksi dini faktor risiko PTM dalam rangka memperingati hari Hipertensi Sedunia di Balai Kota Payakumbuh.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Yuneri Yunirman, kepada wartawan, Sabtu (21/5), mengatakan, kegiatan ini diawali pada seluruh kepala OPD dan jajaran ASN di lingkungan Kota Payakumbuh dengan melakukan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, gula darah dan kolesterol. “Tema global hari Hipertensi Sedunia Tahun 2022 adalah Measure Your Blood Pressure: Control it, Live Longer. Sejalan dengan tema global, tema nasional Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2022 Indonesia yaitu cegah dan kendalikan Hipertensi untuk hidup sehat lebih lama,” ujarnya.
Menurutnya, usai dilaunching selanjutnya akan diteruskan oleh masing Puskesmas di Kota Payakumbuh dengan melaksanakan pemeriksaan ini ke masing-masing OPD, dengan jadwal sesuai kesepakatan antara Puskesmas dengan OPD yang ada. “Diharapkan seluruh rangkaian kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dikolaborasikan dengan kuat antara pemerintah, swasta, organisasi profesi, dan masyarakat, sehingga kita dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian akibat PTM, khususnya akibat Hipertensi,” tambahnya.
Ditambahkan, PTM menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia. Padahal sebenarnya, hal ini dapat dicegah dengan melakukan skrining risiko PTM sejak dini dan menerapkan gaya hidup sehat seperti yang dikampanyekan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia adalah Hipertensi. Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 18.068 (12,8 persen) masyarakat Kota Payakumbuh menderita hipertensi. Hipertensi bisa menimbulkan kecacatan dan kematian. Sehingga menyebakan masalah baik dari segi kesehatan, juga menyebabkan masalah ekonomi,” paparnya.
Sementara itu, Sekdako Payakumbuh Rida Ananda, yang dihubungi terpisah, mengatakan, PTM saat ini merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia umumnya dan Kota Payakumbuh khususnya. Karena menjadi penyebab tingginya angka kesakitan, kematian serta berdampak besar terhadap biaya dan produktifitas. Selain itu, diketahui bahwa PTM merupakan komorbid yang menyebabkan tingginya angka kematian pada kasus Covid-19.
“Salah satu PTM yang memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia adalah Hipertensi, berdasarkan data Riskesdas 2018 diperkirakan 4 dari 10 orang di Indonesia menyandang hipertensi (34,1 persen). Sementara itu, pada tahun 2021 sebanyak 18.068 (12,8 persen) masyarakat Kota Payakumbuh menderita hipertensi,” ucapnya. 207