PADANG – Penyuluh merupakan garda terdepan pembangunan pertanian. Bahkan menentukan kesejahteraan petani. Lewat penyuluh, ilmu petani bertambah. Karena itu, pemerintah daerah tetap
memaksimalkannya.
“Penyuluh berperan sebagai perantara baik dari atas ke bawah atau sebaliknya. Penyuluh menyebarkan informasi teknologi dari perguruan tinggi ke petani dan menyampaikan aspirasi dari petani ke pengambil kebijakan,” kata Gubernur Irwan Prayitno dalam pertemuan koordinasi program penyuluh pertanian Sumbar, Senin (14/5) di Padang.
Irwan mengatakan, dari beberapa kali ke lapangan dan berdialog dengan petani, petani mengaku
keberhasilan dalam usaha pertanian tak terlepas dari peran penyuluh.
Bahkan terungkap juga, yang tadinya hasil padi petani hanya 5 ton per hektare, sejak didampingi
dan dibina penyuluh, hasil padinya meningkat signifikan mencapai 12 ton per hektare. Seperti
pendampingan penyuluh dalam penanaman padi salibu, penerapan sistem jajar legowo (jarwo) dan tanam padi sabatang.
“Pola tanam yang disampaikan penyuluh kepada petani itu, awal sosialisasi dan diterapkan sempat
ditertawakan petani bahkan penyuluh dianggap gila, karena menurut tradisi petani, tanam serumpun saja hasil tak memuaskan, apalagi kalau ditanam sebatang,” kata Irwan.
Irwan mengaku, sesuai PP nomor 18/2016 tentang Pemerintah Daerah, kelembagaan yang mengurus fungsi penyuluhan, ditiadakan dan dikembalikan kepada OPD terkait. Padahal sebelumnya Sumbar sudah melahirkanPerda soal kelembagaan ini dan sudah dua tahun berjalan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Sumbar, Candra juga menyebutkan, fungsi penyuluh terus dimaksimalkan. Meski secara kelembagaan tidak ada, namun di Dinas TPHP sendiri ada UPTD yang mengurus ini, yaitu Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP).
“Kegiatan ini dalam rangka penguatan fungsi penyuluhan sehingga dalam operasionalnya sinergis
dan sinkron. Dengan demikian, sasaran utama, produksi pertanian meningkat terus tercapai,”
katanya dan dibenarkan Kepala BPSDMP Dinas TPHP Sumbar, Oliandes yang juga ketua pelaksana rakor.
Kegiatan yang diikuti 100 penyuluh dari provinsi, kabupaten/kota itu juga menghadiri nara sumber dari Kementan serta dihadiri pula instansi terkait seperti Efendi (Kepala Dinas Pangan Sumbar), Erinaldi (Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Sumbar). (pepen)