PASBAR-Imbas dari mahalnya harga tiket pada libur Lebaran kali ini, akan memberi keuntungan tersendiri bagi pelaku UMKM di Sumbar, mengingat banyaknya perantau yang pulang menggunakan jalur darat.
Berdasarkan sensus ekonomi 2016, jumlah UMKM di Sumbar sebanyak 593.100. Sedangkan menurut data dari Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Setdaprov Sumbar, hingga minggu kedua Ramadhan, sudah ada 4 (empat) organisasi perantau yang menyatakan pulang kampung bersama dengan menggunakan 1.000 bus.
Empat organisasi perantau tersebut, yakni Sulik Air Sepakat (SAS). Khusus SAS sudah melaporkan akan pulang bersama dengan 1.000 unit mobil. Kemudian, Ikatan Keluarga Kamang Barat, Nagari Koto Aur Malintang Padang Pariaman dan Ikatan Keluarga Kamang Saiyo
“Banyak perantau kita yang pulang lewat jalur darat akan memberi dampak positif bagi UMKM di Sumbar. Pelaku usaha juga harus siap-siap menambah produksi jualannya,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, usai safari Ramadhan di Mesjid Nurul Ilmi, Simpang Ampek, Pasaman Barat, Selasa (28/5/2019) malam.
Prediksi Wagub, ada sekitar 1 juta orang yang akan mengunjungi Sumbar. Kehadiran mereka harus disambut dengan baik, sehingga mereka merasa aman dan nyaman selama libur Lebaran di kampung halaman.
“Tentu mereka juga akan makan dan mencari penginapan disini. Itu juga peluang lainnya untuk masyarakat Sumbar” ujarnya.
Selain itu, Nasrul juga berpesan kepada para perantau yang akan mudik menggunakan mobil pribadi atau bus untuk berhati-hati selama dalam perjalanan.
“Jika dengan mobil pribadi dan menggantuk jangan dipaksakan, berhentilah terlebih dahulu untuk istirahat sejenak. Begitu juga dengan yang menggunakan bus, ingatkan supir nya jika lelah jangan dipaksakan karena beresiko besar untuk keselamatan” pesannya.
Dia berdoa agar perantau yang mudik, selamat sampai di kampung halaman dan selamat pula kembali ke rantau. Sementara dalam safari Ramadhan ke Simpang Ampek Pasaman Barat, wagub menyerahkan bantuan sebesar Rp20 juta. Bantuan itu diterima pengurus masjid tersebut untuk berbagai kebutuhan masjid. rilis