Jika ada strategi, perlu adanya taktik yang dilakukan dalam perencanaan humas untuk program sistem inti administrasi perpajakan ini. Selain melakukan sosialisasi langsung, DJP dapat melakukan kampanye dengan merangkul media-media baik nasional, media lokal, ataupun media online. Serta memanfaatkan media sosial untuk memviralkan kampanye ini. DJP juga dapat membuat konten media sosial yang berkolaborasi dengan influencer-influencer yang bisa mempengaruhi opini publik, sehingga terdapat respons positif untuk pelaksanaan sistem SIAP ini.
Sebelum melakukan sosialisasi, persiapan yang matang perlu dilakukan oleh humas direktorat jenderal pajak. Seperti spanduk, anggaran untu sosialisasi, dan dana lainnya. Termasuk juga pemahaman pemateri mengenai sistem inti administrasi perpajakan ini. Dalam menyusun perencanaan humas, semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan ke dalam dalam artian stakeholder internal direktorat jenderal pajak juga harus dilakukan secara maksimal. Dalam sistem ini penerapan pertama kali yang merasakannya adalah pegawai dari DJP itu sendiri. Maka dari itu bukan hanya sosialisasi untuk stakeholder eksternal, namun juga perlu komunikasi ke dalam dilakukan humas DJP.
Dalam penyusunan strategi dan taktik perencanaan humas, memang dibutukan kolaborasi banyak aspek, dan support penuh terhadap sistem ini juga harus menjadi perhatian berbagai pihak. Agar rencana berjalan dengan baik, perlu adanya perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengawasan. Serta setelah dilakukannya rencana ini, perlu evalusasi untuk sistem inti administrasi perpajakan ini. Ini dilakukan agar terwujudnya moto direktorat jenderal pajak yaitu “pajak kita, untuk kita”. (Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)