PADANG-Labor Hukum Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) lelang dua lukisan karya Muhammad Ishaq Caine, Sabtu (22/12). Lelang itu adalah lelang non eksekusi yang pertama kali di Sumatera Barat.
Lelang itu diikuti 30 peserta dengan pejabat Lelang Klas II Dr. Beatrix Benny bertempat di Aula Pascasarjana Fakultas Hukum Unand, Jalan Pancasila Padang. Lelang dilakukan dengan cara penawaran secara lisan naik-naik.
Lelang sukarela ini dilakukan dengan nilai limit Rp500 ribu. Lelang juga mengambil momentum hari ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember.
Dekan Fakulas Hukum Unand, Dr. Busyra Azheri berpesan, kedepan kegiatan seperti itu dapat lebih banyak dilakukan. Terutama dengan perkembangan teknologi belakangan.
“Kita terus memperbaharui pengetahuan terkait profesi notaris sesuai perkembangan teknologi, bagaimana dengan akta elektronik, lelang elektronik. Ini tantangan ke depan sesuai dengan revolusi 4.0,”harapnya.
Ketua Progam Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Unand, Dr. Azmi Fendri mengatakan, lelang yang dilakukan labor hukum tersebut tidak hanya sangat besar manfaatnya bagi proses pembelajaran bagi mahasis kenotariatan. Karena lelang adalah salah satu mata kuliah di program Magistern Kenotariatan.
“Ini sangat besar pengaruhnya bagi mahasiswa, karena memberikan pembelajaran melalui praktik langsung,”sebutnya.
Menariknya, lelang tersebut bukan dibuat semata-mata simulasi proses kuliah. Namun, benar-benar dilakukan sesuai dengan layaknya lelang.
“Lelang ini bukan simulasi, tapi realitas lelang yang dilakukan oleh pejabat lelang kelas II, lelang non eksekusi,”ungkapnya.
Ada dua lukisan yang dilelang dalam kesempatan itu. Pertama dengan judul, Semai. Puti Cinto Hati dan Alif Lam Mim. Keistimewaan lukisan itu, selain tidak dilukis dengan kuas, melain dengan palet.
Dua lukisan itu menggunakan warna yang komplek dan cenderung terng. Karya Muhammada Ishaq Caine cenderung mengarah ke karya-karya Monet dengan konsep impresionisme. Dipadukan dengan teknik palet yang uat, karya Caine seperti menggabungkan Monet dengan maestro teknik palet nasional Moses Misdi.
“Ini terobosan bagi kalangan seni rupa di Tanah Air, kareena lelang ini dilakukan sesuai dengan prosedur lelang untuk benda begerak (lukisan),”sebut Muhammad Ishaq Caine.