Kontribusi nyata
Tak bermaksud menyombongkan diri, EGM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddi Anwar mengatakan, kesuksesan mengatasi distribusi BBM ke negeri bencana tak terlepas dari tiga hal penting dalam penanganan bencana yang telah mereka laksanakan.
Pertama, kompeten, yaitu kompetensi leadership atau kepemimpinan dalam bertindak. Kedua adaptif dengan perubahan pola operasi dan komunikasi dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Ketiga kolaboratif, yakni kolaborasi apik antar Terminal BBM dan LPG serta kolaborasi apik antara Tim Operasi dengan Tim Sales saat suplai BBM dan LPG tetap lancar. “Ini adalah kontribusi nyata Pertamina dalam pemulihan bencana di Sumatra Barat,” sebutnya.
Kontribusi nyata Pertamina juga tak sampai pada tanggap darurat semata. Bahkan saat normalisasi suplai, juga dilakukan pengawalan yang sangat ketat dengan melibatkan aparat keamanan. Tentunya agar energi tetap mengalir ke masyarakat di negeri bencana, sehingga roda ekonomi bisa terus berputar. “Kontribusi nyata kami lainnya saat bencana itu adalah membantu bahan bakar alat berat yang mengangkat material bencana dan full support (dukungan penuh) Bright Gas untuk dapur-dapur umum bencana,” tambah Narotama.
Tak salah pula kemudian PT Pertamina mendapatkan apresiasi dari tiga kabupaten terdampak besar bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi. Piagam penghargaan diberikan Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Presiden RI saat itu, Joko Widodo juga memberikan perhatian luas atas sikap moral Pertamina. Begitu juga dari Gubernur Sumbar, dan pimpinan Kota Padang Panjang, dan seluruh masyarakat terdampak bencana. Walau begitu, doa kita bersama, bencana tak lagi datang. Cukup di waktu itu saja. Amiiin…!(yuni)