SARILAMAK – Empat petani dilaporkan disambar petir di Batu Payuang, Lareh Sago Halaban, Selasa (6/11). Satu diantaranya tewas. Peristiwa ini, terjadi saat Luak Limopuluah tak henti henti diguyur hujan deras dan ekstrim sepanjang sepekan terakhir.
“Tiga korban lainnya, dirawat di Puskesmas Lareh Sago Halaban,” kata Kepala BPBD Limapuluh Kota Jhoni Amir dan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Rahmadinol, Selasa (6/11).
Adapun petani yang tewas itu, diketahui bernama Fuadi (60). Ia menghembuskan nafas terakhir, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Puskesmas Gadut, Pakan Rabaa, Lareh Sago Halaban, menggunakan mobil patroli Polsek Luhak, Resor Payakumbuh.
Ketiga korban selamat dari peristiwa ini, menurut Kepala Puskesmas Lareh Sago Halaban Yelfi Netra Puspita, masing masing
Basri (70) dan istrinya Ramayulis (65) serta seorang lagi, Faridawati. “Ada dua perempuan dan dua laki laki jadi korban. Satu meninggal,” katanya.
Keempat petani tadi, sebelumnya bersama 8 warga Batu Payuang, Lareh Sago Halaban lain, tengah melakukan aktifitas panen padi. Mereka merupakan buruh tani. “Ada 12 orang yang bekerja di lahan milik warga setempat,” sebut AKP Kaspi Darmis, Kapolsek Luhak.
Saat memanen padi siang itulah, hujan mendadak turun. Selurug buru tani, berniat berteduh di sebuah dangau. Malang tak dapat ditolak, empat dari 12 petani, tersembar petir dan tersungkur di tengah sawah.
Para saksi mata menyebut, kejadian berlangsung sangat cepat. Mereka panik, hingga melakukan evakuasi awal terhadap korban dengan cara menggotongnya. Sebahagian lain, memberitahu musibah ini kepada warga dan sampai ke telinga petugas Polsek Luhak.
“Petugas kami, langsung mendatangi TKP, mengevakuasi korban dan menghantarkan ke Puskesmas terdekat, di Pakan Rabaa, Gadut, Lareh Sago Halaban,” kata Kaspi Darmis. (bayu)