Dijelaskannya, usaha ini biasanya tidak ada yang rugi, tetapi hari ini pihaknya menemukan fakta ada kerugian yang diderita pelaku usaha yang bermitra dengan PT. KSM.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, mengatakan, pihaknya menerima aspirasi dari Apchada, terkait dengan indikasi, informasi yang dikumpulkan.
“Dari laporan yang mereka sampaikan indikasinya kemungkinan, diduga mereka tidak mendapatkan kualitas bibit yang baik. Kedua, dari sisi pakan, dan ini tentu perlu kita cek informasinya dan kita lakukan uji lab. Kami sebagai dinas mencoba nanti, menyelesaikan atau mengkonfirmasi kepada perusahaan inti,” kata Sukarli.
Sukarli mengatakan, pihaknya nanti akan mempertemukan Apchada dengan perusahaan inti, sehingga fungsi dinas disitu bisa menjembatani terkait informasi ini. Karena mereka selama ini mungkin dihadapkan dan dipertemukan dengan penyuluh dari perusahan inti.
“Kita juga mendapat laporan adanya dugaan permainan pakan yang dilakukan perusahaan inti. Dari laporan ini nantinya kita akan membentuk tim, terkait inti mempunyai kandang ataupun dugaan permainan pakan yang dilakukan perusahaan inti,” ujar Sukarli.
Dikatakan, dari laporan rekan-rekan Apchada ini, nantinya pihaknya akan melihat regulasi apakah perusahaan inti diperbolehkan mempunyai kandang atau tidak.
“Darisana nanti kami akan evaluasi kembali apakah adanya dugaan pelanggaran atau tidak dari perusahaan inti,” tutupnya. (deri)
