SIMPANG AMPEK – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan IGTKI Sijunjung menyerahkan bantuan untuk masyarakat terdampak gempa di Kajai, Pasaman Barat.
“Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada kami,” kata Walinagari Kajai Ramadani saat menerima rombongan PGRI dan IGTKI berjumlah 12 orang itu.
Sosok yang baru 27 hari dilantik jadi walinagari itu bercerita, gempa melanda Jumat 25 Februari 2022 lalu sekitar pukul 08.15 dengan magnitudo 6,1. Semua warga kalangkabut dan berhamburan menyelamatkan diri.
“Puluhan rumah, empat unit sekolah dan satu masjid runtuh dan rata dengan bumi,” katanya, Sabtu (19/3/22).
Pagi Jumat yang cerah itu, sedang berjalan aktifitas pembelajaran. Begitu gempa datang semua warga panik. ” Hanya dalam waktu sekejab puluhan rumah ambruk . Sudah 24 malam kami tidur di teras dan di tenda,” ujar Ramadani yang mengayomi 3514 KK ini.
Pengurus PGRI dan IGTKI Sijunjung yang didampingi Ketua PGRI Pasbar, Maulana Lubis beserta Pengurus dan Ketua Cabang serta IGTKI setempat, melayat kebeberapa rumah guru di Pinagar dan sebuah masjid di Nagari Kajai yang rata dengan tanah, sekaligus menyerahkan infak. ” Keluarga besar PGRI dan IGTKI Sijunjung menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarga kami di Pasaman Barat,” ujar Ketua PGRI Sijunjung.
Ketua PGRI Pasbar, Maulana Lubis dan Walinagari Kajai, sangat terharu dan berterimakasih kepada PGRI dan IGTKI Sijunjung, yang menempuh perjalanan 6 jam 45 menit ke Pasbar, ” Jangankan membawa bingkisan buat kami, datang kesini saja kami sudah sangat terhibur dan menjadi sitawa sidingin bagi warga PGRI dan IGTKI disini,” ujar Maulana yang juga diamini oleh Ramadani.
Donasi PGRI dan IGTKI Sijunjung, bingkisan pakaian layak pakai langsung dibagikan di Pinagar dan bantuan Rp10 juta langsung dimasukkan ke rekening PGRI setempat. Sedikitnya ada 120 an KK guru yang terdampak dari bencana ini. Saat ini Tim PGRI dan IGTKI bersama Dinas Pendidikan setempat sedang memvalidasi data rumah guru yang rusak berat, sedang dan ringan. (si)