Meskipun sudah mengetahui resikonya dan telah banyak yang merasa dirugikan, kegiatan pinjol ini masih aktif dicuitkan oleh warganet dengan kata kunci ‘open pinpri’ bagi mereka yang sedang membutuhkan.
Peminatnya pinjaman ini tidak kalah dengan pinjaman online legal. Laporan penipuan yang banyak ditemukan setiap harinya ketika memantau kata kunci ini setidaknya menunjukkan bahwa aktivitas Pinpri di Twitter masih banyak diminati.
Melansir analysis.netray.id, Pembahasan soal jasa pinjaman pribadi ini tak pernah sepi setiap harinya dengan kisaran antara 200 hingga 700 tweet dalam sehari.
Selain itu banyak juga warganet yang dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman uang melalui jasa tersebut.
Namun, sentimen negatif tampak mendominasi perbincangan dibanding dengan sentimen positif.
Berdasarkan pantauan, kata kunci ini setidaknya digunakan dalam tiga hal, untuk menawarkan jasa open pinpri, mencari pinjaman bagi pengguna jasa, dan laporan penipuan yang terjadi di pinpri, baik dari pengguna maupun pihak yang menawarkan jasa.
Resiko Pinjaman Online Ilegal
Adapun resiko sebelum mengajukan pinjaman melalui pinjol ilegal yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Jika telat bayar pinjol ilegal, pihak perusahaan umumnya akan mengingatkan debitur untuk segera melunasi pinjamannya melalui pesan email, SMS, maupun telepon pada awal penagihan.
Selanjutnya jika atau gagal melunasinya, biasanya akan ada teror dari debt collector (DC) lewat telepon hingga ancaman secara langsung di lapangan.
Selain itu, keamanan soal data pribadi juga dapat terancam, dan tidak menutup kemungkinan untuk disebar oleh pinjol ilegal.
Maka dari itu, bagi Anda yang membutuhkan uang bijaklah dalam memutuskan saat ingin mengajukan pinjaman meskipun dalam keadaan tersedak.
Cara melaporkan pinjol ilegal ke OJK..