Padang  

PLN Fokus Ubah Lifestyle Masyarakat Gunakan Kompor dan Kendaraan Listrik

PADANG – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat terus melakukan berbagi inovasi dalam mewujudkan energi hijau yang dicanangkan oleh pemerintah pada 2060 mendatang. Dalam mewujudkannya, ada beberapa langkah yang dilakukan, yakni inovasi dan kolaborasi.

GM PLN UIW Sumbar, Toni Wahyu Wibowo mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan stakeholder, dalam hal ini pemerintah untuk mengenalkan kepada masyarakat.

“Salah satunya yang menjadi fokus kita yakni penggunaan kompor listrik dan kendaraan listrik. Untuk kompor listrik di Sumbar, hingga Februari 2022 ini sudah ada 3082 pengguna. Sedangkan untuk motor listrik ada 270,” katanya saat acara Refreshment dan Sinergi PLN, yang diadakan di Whiz Prime Hotel, Kamis (24/3). Kegiatan ini dihadiri oleh GM PLN Wilayah Sumbar, beserta jajarannya, dan juga dihadiri oleh awak media Kota Padang.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan kampanye soal kendaraan listrik dan kompor listrik kepada masyarakat dalam mewujudkan energi yang ramah lingkungan nantinya.

“Tentunya ini perlu dukungan semua pihak dalam mensosialisasikan ini. Untuk wilayah Sumbar, mobil listrik baru ada dua, yakni mobil operasional milik PLN UIW Sumbar dan mobil Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy,” jelasnya.

“Nantinya ini juga akna berpotensi membuka lahan bisnis baru, dimana penyediaan bahan pengisian energinya seperti SPBU saat ini. Kita mengajak kepada masyarakat bahwa efisiensi dalam penggunaan ini mencapai 60 persen karena tidak ada lagi biaya perawatan,” tuturnya.

Sedangkan Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UIW Sumbar, Nova Sagita, menyampaikan bahwa ada 4 produk yang dilahirkan PLN untuk mengubah gaya hidup masyarakat menjadi green lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan.

“Untuk mewujudkan hal itu tentu tidak semudah yang dibayangkan. Ibaratkan dapur, dimulai dengan dapur yang sehat, memeperhatikan batu bara, solar, air, angin yang bisa bisa digunakan untuk pembangkit listrik. harus mempersiapkan secara matang dan benar-benar terjamin hasilnya untuk masyarakat,” jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut juga harus memastikan tenaga listrik yang bagus, dan jangan sampai membuat barang elektronik lainnya di rumah sampau berkedip-kedip.
Katanya, sampai Februari 2022, PLN UIW Sumbar sudah memiliki pelanggan sebanyak 1.572.006, yang pastinya memiliki tantangan dalam meningkatkan evektivitas konsumsi listrik pada era baru.

Selain itu, selama tahun 2021 konsumsi listrik sudah mengalami peningkatan sebesar 6,33 persen (3.646 GWh), yang kemudian didukung dengan pertumbuhan industri yang mengalami pemulihan pasca PPKM.

Untuk itu, ia berharap di tahun 2022 ini pertumbuhan konsumsi listrik terus meningkat lebih baik, yang didukung oleh pemulihan sektor bisnis dan industri.

Lebih lanjut, Nova menyampaikan bahwa PLN memiliki tiga program utama yang dapat meningkatkan demand secara signifikan. Pertama, penyambungan pelanggan TM (pertambangan), akuisisi captive (win back).

Kedua, pengalihan kendaraan ICE ke kendaraan listrik, dan ketiga konversi energi impor seperti elpiji menjadi energi berbasis lokal kompor induksi/listrik.

Sementara itu, Manager Pemasaran PLN UIW Sumbar, Yessi Indra, memaparkan terkait 3 program tersebutlah PLN melahirkan 4 produk terbaru.

“Kebutuhan konsumen dan perkembangan teknologi yang terus berkembang, serta strategi PLN dalam menghadapi supply driven menjadi demand-driven dibutuhkan suatu inisiatif strategi, melalui pengembangan produk inovatif di tahun 2022 ini. Fokusnya pada kendaraan listrik kompor industri dan produk ramah lingkungan,” paparnya.

Big power-big customer ini merupakan produk yang berfokus kepada percepatan, yang memberikan kepuasan listrik pelanggan industri dengan tegangan tinggi. Program ini dapat ditemui di kawasan ekonomi khusus dan akuisisi captive.

“Sedangkan produk kendaraan listrik sengaja kita hadirkan untuk masyarakat, guna untuk mengurangi polusi udara, dan berfokus pada percepatan penggunaan kendaraan listrik serta pembangunan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik,” ungkapnya.

Untuk produk yang ketiga, kompor induksi atau kompor listrik. Produk yang dihadirkan sebagai dukungan atas percepatan program peralihan penggunaan energi domestik melalui konversi kompor elpiji ke kompor induksi.

Ia juga menuturkan selama 2 bulan terakhir sudah tercatat 3.032 pelanggan kompor induksi, karena memang harga yang juga terjangkau. Serta membantu masyarakat dalam mengatasi kelangkaan elpiji saat kini.

“Produk yang terakhir, yaitu kita melahirkan produk ramah lingkungan. Hal ini akan sangat bermanfaat dan sangat membantu masyarakat. Kemudian, dnegan tujuan untuk mewujudkan Indonesia net Zero emission di tahun 2060 perlu didukung dengan menghadirkan produk yang fokus kepada transisi ke energi baru,” jelasnya. (benk)