PADANG – Guna tingkatkan pemahaman serta kepedulian generasi muda terhadap Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) di lingkungannya masing-masing, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat _goes to campus_ Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang (ATIP), Jumat (16/06) gelar Edukasi Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) kepada pengajar serta mahasiswa.
Tim PLN disambut langsung oleh Pembantu Direktur I Politeknik ATIP Harmi Wati beserta jajaran. Harmi menyampaikan ucapan terima kasih atas inisiatif PLN memberikan edukasi kepada masyarakat terkait K2, termasuk kepada mahasiswa dan pengajar di kampusnya.
‘’Listrik adalah faktor yang sangat penting dan dekat dengan keseharian kita. Di lingkungan kampus ini sendiri, hampir seluruh kegiatan belajar mengajar dan kegiatan laboratorium menggunakan perangkat listrik skala kecil hingga besar. Maka edukasi K2 penting untuk kita ketahui bersama,’’ lanjutnya.
Lebih kurang 150 peserta dan dosen hadir mengikuti internalisasi K2 yang disampaikan tim PLN. Peserta pun sangat aktif terlibat pada sesi sharing dan tanya jawab. Pada paparan sosialisasinya, PLN diantaranya sampaikan tetntang bahaya listrik, tips agar terhindar dari bahaya listrik, faktor penyebab terjadinya kecelakaan dan kerugian akibat listrik, dan lain sebagainya.
Misran Hasra, Manager K3L dan Keamanan PLN UID Sumbar menyampaikan, listrik adalah energi yang tidak terlihat, tidak berbau, tidak berbunyi dan berwujud. Namun energi ini terus digunakan atau sangat dekat dengan masyarakat.
‘’Kita perlu mengenali potensi bahaya energi yang selalu kita gunakan ini untuk terhidar dari bahaya. Kelalaian atau ketidaktahuan terhadap potensi bahaya listrik dapat menimbulkan berbagai bahaya, kerugian, kecelakaan, hingga kematian. Itulah mengapa pengetahuan tentang K2 itu penting,’’ lanjutnya.
Edukasi K2 ini, dijelaskan Misran, upaya PLN untuk membantu masyarakat menghindari potensi bahaya listrik. ‘’Jadi PLN hadir memberikan layanan kelistrikan. Kemudian PLN juga ingin masyarakat tetap aman dan nyaman berlistrik dengan terhindar dari potensi bahaya listrik,’’ jelasnya.
Pada akhir acara, Harmi menyampaikan agar PLN dapat rutin melakukan kegiatan edukasi serupa. ‘’Kegiatan seperi ini bermanfaat sekali diadakan di kampus-kampus. Terutama untuk mahasiswa dengan konsentrasi studi industri atau kelistrikan, edukasi ini akan menambah wawasan yang mereka perlu tahu. Kegiatan ini juga bisa melahirkan lebih banyak lagi generasi muda yang peduli terhadap keberadaan listrik,’’ lanjut Harmi. (*)