“Melalui mereka, kita harus menjadikan Sumbar sebagai “ibukota negara” di Samudera Hindia. Sebab posisi Sumbar sangat strategis, dan momentum geopolitik saat ini, sangat mendukung kita untuk memaksimalkan posisi yang strategis itu,” kata Mantan Wakil Menteri Luar Negeri berdarah Minang tersebut.
Selai itu, Dino Patti Djalal juga mengajak seluruh pihak mengupayakan agar Sumbar memiliki ladang ekonomi khusus, menjadikan Sumbar sebagai provinsi hijau, menjadikan Sumbar aktif dalam kancah pemikiran Islam, serta menjadikan Sumbar sebagai benteng sekaligus inspirator dalam pelaksanaan demokrasi.
Sementara itu dalam orasinya, Rektor Unbrah yang juga Mantan Wakil Menteri Pendidikan, Prof Musliar Kasim, memaparkan orasi berjudul Pentingnya Pendidikan Bermutu untuk Kemajuan Sumatera Barat. Bagi Musliar Kasim, pendidikan adalah kunci utama kemajuan keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.
“Katakter Minang adalah alasan mengapa orang Minang di masa lalu sukses dan berpengaruh besar dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Namun, kondisi saat ini berbeda. Oleh karena itu, kita perlu pendidikan yang inklusif dan adil. Selain itu, koordinasi perlu dilakukan antara provinsi dan kabupaten/kota terkait pendidikan SD dan SMP. Sebab, mengurus pendidikan tidak cukup hanya fokus pada SMA,” ujar Musliar.
Turut hadir dalam Sidang Paripurna Peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar tersebut, jajaran Forkopimda Sumbar, Jajaran Bupati/Wali Kota se-Sumbar, jajaran Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar, pimpinan instansi vertikal di Sumbar, pimpinan BUMN/BUMD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Organisasi Masyarakat, Pers, dan tamu undangan lainnya. (adpsb/isq)